Sabtu 10 Nov 2018 23:41 WIB

Begini Jika Narapidana Teroris Bacakan Pesan Pahlawan

Kegiatan ini sebagai upaya memupuk semangat nasionalisme.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Nashih Nashrullah
Petugas lapas melakukan pemeriksaan terhadap pengunjung yang akan menyeberang ke Nusakambangan, di Dermaga Penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (12/5).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Petugas lapas melakukan pemeriksaan terhadap pengunjung yang akan menyeberang ke Nusakambangan, di Dermaga Penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (12/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah narapidana teroris (napiter) dari berbagai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) ikut membacakan pesan pahlawan, saat memperingati Hari Pahlawan, pada Sabtu (10/11). 

Para napiter tersebut, di antaranya dari Lapas Besi Nusakambangan Jamaluddin bin M Gade asal Aceh. 

Kepala Lapas Besi Supriyanto menuturkan, pesan yang dibacakan para napiter di  Lapas setempat adalah pesan dari Bung Karno, Bung Tomo, Jenderal Sudirman, dan Supriyadi.

“Seperti pesan Bung Karno ‘berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan aku goncang dunia’. Sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya,” tutur Supriyanto.

Selain pesang Bung Karno, pidato Bung Tomo melalui radio dan memimpin perjuangan juga dibacakan seperti “Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah, yang dapat membikin secarik kain merah-putih. Maka selama itu, kita tidak akan menyerah ke siapa pun juga.”

Pidato Bung Tomo itu dulu dibacakan  ketika bertempur melawan Inggris di Surabaya, pada 10 November 1945. 

Kemudian dibacakan pula pesan jenderal Sudirman di jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta. 

“Tempat saya terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder pemerintah TNI akan berjuang terus."

Ada pula pesan dari Pahlawan Nasional Supriyadi saat memimpin rapat rahasia  PETA untuk melakukan pemberontakan melawan Jepang, yakni “Kita yang berjuang jangan sekali-kali  mengharapkan pangkat atau gaji yang tinggi,”.

Pembacaan pesan para pahlawan juga dilakukan napiter di Lapas Tondano Sulawesi Utara oleh Panji Kokoh dan di Lapas Balikpapan oleh Bahraini bin Nurdin Thaiby.

“Panji Kokoh membacakan pesan para pahlawan,” kata Kepala Lalapas Tondano Teguh Imanto. 

Diamini juga Kepala Lapas Balikpapan Imam Setya Gunawan. “Napiter Bahraini bin Nurdin Thaiby juga melakukan hal serupa,” tambahnya.

Secara terpisah, Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Sri Puguh budi Utami mengapresiasi napiter yang sudah menyadari kesalahannya dan kembali ke NKRI.

Utami mengatakan, kegiatan Hari Pahlawan 10 November 2018 di Lapas dan Rutan tahun ini dengan tema  Gathering to Heroes. Supaya para warga binaan diajak mengingat kembali jasa para pahlawan yang rela mengorbankan harta, jiwa dan raganya untuk Indonesia. 

“Supaya warga binaan mampu punya semangat baru untuk berkontribusi positif bagi pembangunan,” ujarnya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement