Sabtu 10 Nov 2018 18:55 WIB

Para Dubes Asing Asik Berswafoto dan Promosikan Mandalika

Para Dubes setuju Lombok punya potensi besar dari segi investasi kepariwisataan.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah duta besar berkunjung ke kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (10/11).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Sejumlah duta besar berkunjung ke kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Keindahan alam di kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menuai pujian para diplomat dari berbagai negara. Kehadiran para diplomat asing merupakan program dari Direktorat Jenderal Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang mengajak lima duta besar (dubes) dari Austria, Vietnam, Azerbaijan, Thailand, dan Serbia dan belasan wakil dubes berkunjung ke KEK Mandalika pada Sabtu (10/11).

Setelah mendengar pemaparan potensi investasi KEK Mandalika oleh Direktur Konstruksi dan Operasional ITDC Ngurah Wirawan di Kantor ITDC, para diplomat diajak mengunjungi sejumlah destinasi wisata seperti Pantai Kuta dan Bukit Merese. Di Bukit Merese, para diplomat begitu antusias mengambil foto dan video dengan latar belakang keindahan pantai dan gugusan bukit di sekitar sembari menunggu matahari terbenam.

Baca Juga

Dubes Serbia untuk Indonesia, Slobodan Marinkovic begitu terpukau dengan panorama alam Lombok, khususnya KEK Mandalika. Menurutnya, destinasi wisata masih sangat alami dan tenang, tidak seperti destinasi wisata di Pulau Jawa yang sudah begitu ramai.

"Mandalika, bagian paling indah dari Lombok, tidak seramai di Pulau Jawa, di sini sangat indah dan juga bersih," ujar Marinkovic kepada Republika.co.id di Bukit Merese, KEK Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (10/11).

Marinkovic juga kagum dengan semangat masyarakat Lombok yang perlahan pulih dari dampak gempa. Dia menilai, proses pemulihan di Lombok berjalan cukup cepat.

photo

Terkait investasi dari Serbia ke Lombok, dia menilai terkendala oleh jarak yang begitu jauh. Namun, tidak menutup kemungkinan jika suatu saat nanti ada investor dari Serbia yang berinvestasi di Lombok. Satu hal yang pasti, dia akan akan mempromosikan Lombok kepada warga Serbia untuk berlibur ke Pulau Seribu Masjid tersebut.

"Mungkin para turis Serbia bisa lebih banyak ke sini karena fasilitasnya sudah memadai, kalau ada teman bertanya tentang destinasi wisata di Indonesia, sudah pasti saya tidak bilang Bali, tapi Lombok," kata dia.

Hal senada juga diutarakan Dubes Austria untuk Indonesia Helen Steinhausl. Helen yang baru pertama kali ke Lombok mengaku kagum dengan panorama alam Lombok yang begitu indah. Menurutnya, Lombok memiliki potensi besar dari segi investasi kepariwisataan.

"Lombok sangat potensial sekali, begitu banyak tempat yang indah. (Investasi Austria) mengapa tidak karena Lombok punya potensi dan fasilitas yang bagus," ucap Helen.

Wakil Dubes Suriname untuk Indonesia Ricardo W Panka juga takjub dengan keindahan alam Lombok, terutama Mandalika. Dia menilai, hal ini tidak didapatkan di negaranya. Meski baru pertama kali ke Lombok, Ricardo mengaku sedikit tahu tentang sejarah Putri Mandalika yang melegenda.

photo

"Indah sekali, saya tahu cerita Putri Mandalika dari anjungan NTB di Taman Mini Indonesia Indah, itu mengapa saya sangat senang sekali bisa berada di sini," ungkap dia.

Sebelum ke Mandalika, para diplomat diajak mengunjungi Gili Trawangan di Lombok Utara pada Sabtu (10/11) pagi. Rencananya, para diplomat juga akan berkunjung desa adat Ende di Lombok Tengah pada Ahad (11/11) besok, sebelum kembali bertolak ke Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement