Sabtu 10 Nov 2018 10:50 WIB

Pembalap Tour de Singkarak Dapat Miniatur Rumah Gadang

Pembalap Tour de Singkarak diharapkan ingat dan kembali berkunjung ke Sumatra Barat.

Pembalap memacu sepedanya pada etape ke enam Tour De Singkarak, saat melintas di tepi danau Singkarak, Kota Solok, Sumatera Barat, Jumat (9/11/2018).
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Pembalap memacu sepedanya pada etape ke enam Tour De Singkarak, saat melintas di tepi danau Singkarak, Kota Solok, Sumatera Barat, Jumat (9/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solok, Sumatra Barat memberikan miniatur rumah gadang dan sepeda terbuat dari kayu dengan warna keemasan yang merupakan ikon daerah itu sebagai cendera mata bagi pebalap di ajang Tour de Singkarak (TdS) 2018. Kepala Dinas Pariwisata Kota Solok, Elvi Basri, mengatakan cendera mata itu disiapkan sebagai cara promosi dan perkenalan Solok.

Cendera mata sengaja dibuat dalam bentuk miniatur agar lebih bernilai, apalagi bila dijadikan pajangan di dalam ruangan. Miniatur rumah gadang tanda bahwa peserta telah berkunjung ke daerah Minang dan miniatur sepeda sebagai tanda balap sepda TdS 2018.

Baca Juga

"Miniatur ini dibuat oleh Industri Kecil Menengah (IKM) daerah ini sebagai bentuk apresiasi kedatangan pebalap sepeda dan tamu lainnya ke Kota Solok," katanya di Solok, Jumat.

Selain itu, dalam paket cendera mata juga ada buku profil Kota Solok dan buku destinasi wisata yang ada di daerah setempat, seperti Pulau Belibis dan lainnya. Elvi berharap peserta TdS dan tamu yang datang ingat, mengetahui, dan mau berkunjung ke objek-objek wisata di Kota Solok pada masa yang akan datang.

Nantinya, pada tahun yang akan datang Kota Solok diharapkan juga dapat menjadi "grand start" TdS ataupun grand finish yang pesertanya bisa lebih lama di Kota Solok. "Pada 2019, hotel baru yang ada di kelurahan Pasar Pandan Aia Mati diharapkan siap untuk menampung peserta TdS yang akan datang," katanya.

Untuk tahun ini, peserta TdS sebagian masih menginap di Hotel Emersia Batu Sangkar, dan sebagian di Hotel Ceredek dan Mami Hotel di Solok. Ia mengemukakan ajang balap sepeda internasional tersebut juga akan dijadikan sebagai sarana untuk memperkuat promosi wisata halal Sumatra Barat.

"Persiapannya dilakukan sesegera mungkin bekerjasama dengan Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM serta hotel-hotel agar mendukung menyediakan produk dan makanan halal khas daerah bagi tamu," katanya.

Hotel-hotel diarahkan agar menghidangkan sajian khas daerah sebagai langkah menghidupkan dan mempromosikan masakan tradisional ke turis mancanegara.

Sebelumnya Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit meminta pemerintah kota dan kabupaten memanfaatkan TdS untuk memperkuat identitas wisata halal. "Terutama dalam menyajikan kebudayaan atau kuliner harus sesuai indikator halal dan para penampil pertunjukan seni berpakaian sopan," katanya.

Selain itu setiap daerah juga diarahkan agar memunculkan potensi pariwisata yang ada di wilayah masing-masing, misalnya lewat baliho yang dipasang di jalan-jalan yang dilalui pembalap dan rombongan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement