Sabtu 10 Nov 2018 01:45 WIB

PT KAI: Tidak Ada Koordinasi Pentas Drama 'Surabaya Membara'

Penonton drama kolosal 'Surabaya Membara' ada yang menjadi korban tertabrak kereta.

[ilustrasi] Pekerja menyelesaikan perbaikan kereta di Balai Yasa Surabaya Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (25/5).
Foto: Antara/Didik Suhartono
[ilustrasi] Pekerja menyelesaikan perbaikan kereta di Balai Yasa Surabaya Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Daop 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko mengatakan tidak ada koordinasi dari pihak panitia saat kegiatan drama kolosal "Surabaya Membara". Beberapa penonton menjadi korban jiwa tertabrak kereta api di viaduk Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat (9/11) malam.

"Kalau seandainya ada koordinasi, kami siap bantu dengan menurunkan petugas untuk mengamankan jalur kereta api yang ada di viaduk Jalan Pahlawan Surabaya," kata Gatut di Surabaya, Jumat.

Gatut mengatakan, jalur kereta api yang ada di viaduk merupakan jalur padat kereta api, sehingga selalu dilalui kereta, baik siang maupun malam. Menurut Gatut, masinis KA KRD jurusan Sidoarjo-Surabaya Pasar Turi juga sempat memberi peringatan saat akan melintasi viaduk Jalan Pahlawan Surabaya, namun kecepatan kereta tidak bisa berhenti mendadak.

"Akibatnya ada korban jatuh saat menyaksikan drama kolosal Surabaya Membara, serta beberapa korban meninggal dunia akibat tertabrak kereta," katanya.

Gatut mengatakan, kereta api yang akan melintas juga sudah membunyikan semboyan 35 (seruling lokomotif) saat melintas di viaduk. Meski demikian, kata Gatut, sesuai peraturan setiap orang memang dilarang berada di ruang kereta api, termasuk menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain.

Terjadi insiden saat peringatan Hari Pahlawan di Surabaya pada Jumat (9/11). Kejadian tersebut bahkan menimbulkan tiga korban meninggal dunia.

Kejadian berawal ketika banyak masyarakat yang menonton drama kolosal bertema 'Gubernur Suryo'. Dikarenakan penuh, beberapa penonton kemudian memilih menonton dari jembatan kereta api.

Hanya saja tiba-tiba Kereta Api KRD rute Sidoarjo-Bojonegoro lewat. Beberapa penonton lalu jatuh dari jembatan diiringi teriakan histeris warga.

Kepala Bidang Humas Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera mengatakan sementara terdapat 14 korban. "11 luka dan tiga meninggal," ujarnya saat dihubungi Republika Jumat malam, (9/11).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement