REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- BPBD Kabupaten Karawang, melansir ada delapan dari 30 kecamatan di wilayah ini rawan banjir. Data tersebut merupakan hasil pemetaan serta pengalaman banjir setiap tahunnya. Penyebab banjir akibat luapan air sungai yang meluber saat musim penghujan.
Kepala BPBD Kabupaten Karawang, Asep Wahyu, mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat di provinsi terkait dengan antisipasi bencana saat musim hujan. Dalam rapat itu, terpetakan ada delapan kecamatan di Karawang yang rawan banjir.
"Musim hujan tahun ini, bertepatan dengan siklus banjir lima tahunan. Sehingga kita harus waspada," ujar Asep, kepada sejumlah media, Jumat (9/11).
Siklus banjir lima tahunan ini, lanjut Asep, sangat berkaitan dengan meluapnya air Sungai Citarum. Karawang merupakan salah satu daerah yang dilintasi sungai terbesar di Jabar itu.
Tak hanya Citarum, ada juga sungai besar lainnya, yang turut andil dalam bencana banjir di wilayah ini. Seperti Sungai Cibeet dan Cilamaya.
Delapan wilayah yang rawan banjir ini posisinya memang sangat berdekatan dengan ketiga sungai besar. Kecamatan yang rawan banjir ini, yakni Telukjambe Barat, Telukjambe Timur, Rengasdengklok, Cikampek, Cilamaya, Karawang Barat, Pakisjaya dan Batujaya.
"Kita sedang membahas, cara penanggulangan bencana banjir ini. Sebab, penangannya harus melibatkan instansi terkait lainnya," ujar Asep.