Jumat 09 Nov 2018 21:32 WIB

Puluhan Desa di Banyuwangi Rawan Banjir dan Longsor

26 kelurahan dan desa yang tersebar di 11 kecamatan merupakan daerah rawan banjir

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Relawan membersihkan endapan lumpur di lokasi dampak banjir di Banyuwangi, Jawa Timur / Ilustrasi
Foto: Antara/Zabur Karuru
Relawan membersihkan endapan lumpur di lokasi dampak banjir di Banyuwangi, Jawa Timur / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharram menyatakan telah mengidentifikasi 26 kelurahan dan desa di wilayahnya yang masuk dalam kategori rawan banjir dan tanah longsor. Kesemua kelurahan dan desa tersebut, lanjut Eka, tersebut di 11 kecamatan.

“Pada musim penghujan yang akan datang ada sebanyak 26 kelurahan dan desa yang tersebar di 11 kecamatan merupakan daerah rawan banjir dan tanah longsor,” kata Eka melalui pesan singkatnya, Jumat (9/11).

Eka menjelaskan, berdasarkan catatan BPBD  Banyuwangi, terdapat lima kecamatan yang masuk kategori rawan terjadi banjir bandang. Keempat kecamatan yang dimaksud adalah Kecamatan Wongsorejo, Kecamatan Kalipuro, Kecamatan Banyuwangi Kota, Kecamatan Licin, dan Kecamatan Songgon.

Wilayah tersebut rawan banjir bandang karena dialiri sungai besar yang hulunya berada di lereng Gunung Raung dan Ijen. Sehingga ketika terjadi hujan lebat berpotensi menyebabkan tanah longsor di hulu sungai, yang kemudian material lumpur, batu, dan kayu berpotensi besar akan masuk ke sungai yang alirannya melewati kecamatan-kecamatan tersebut.

Eka meminta masyarakat tetap waspada dan berhati-hati karena potensi bencana bisa terjadi secara tiba-tiba. Eka juga mengaku, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait kerawanan tersebut.

“Kami juga sudah melakukan sosialisasi terutama masyarakat yang berada wilayah rawan bencana,” ujar Eka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement