Jumat 09 Nov 2018 23:17 WIB

Musim Hujan, Harga Beras di Padang tak Kunjung Turun

Masyarakat Sumbar lebih akrab dengan satuan 'gantang'.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Muhammad Hafil
Pedagang beras di pasar (Ilustrasi).
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Pedagang beras di pasar (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Harga beras di pasaran Kota Padang, Sumatra Barat belum beranjak dari angka yang dipatok pedagang sejak pekan lalu. Berdasarkan pantauan di Pasar Raya misalnya, harga jual beras masih berkisar di rentang Rp 21 ribu hingga Rp 25 ribu per gantang, untuk seluruh jenis beras.

Sebagai informasi, masyarakat di Sumbar lebih akrab dengan satuan 'gantang' dibanding kilogram (kg) dalam perdagangan beras. Perbandingannya, satu gantang setara dengan ukuran 1,4 kg hingga 1,5 kg beras.

Salah satu pedagang di Pasar Raya Padang, Zainal (62 tahun), menjual beras jenis Solok Sokan dengan harga Rp 25 ribu per gantang. Harga ini masih bertahan selama dua pekan ini. Meski begitu, harga jual saat ini masih lebih mahal dibanding periode September-Oktober 2018 lalu. Normalnya, ujar Zainal, beras Solok Sokan dijual dengan harga Rp 23 ribu per gantang.

"Alhamdulillah ngga naik lagi. Meski hujan terus setiap hari, banjir di mana-mana. Tapi untuk sekarang harga masih sama. Meski masih lebih mahal kalau dibandingkan bulan lalu. Tapi setidaknya ini ngga naik-naik lagi," kata Zainal, Kamis (8/11).

Sementara itu, beras medium Solok dijual dengan harga Rp 23 ribu per gantang, naik dibanding bulan lalu yang dijual dengan harga Rp 21 ribu per gantang. Sedangkan beras IR 43 atau yang dikenal dengan 'beras Padang', dijual dengan harga Rp 21 ribu per gantang, naik dari harga normalnya Rp 19 ribu per gantang.

Musim hujan memang mulai terjadi di Sumatra Barat dalam satu bulan terakhir. Intensitas hujan yang tinggi membuat air yang mengalir di sungai-sungai besar di Sumbar meluap. Akibatnya, banjir melanda permukiman warga dan sawah-sawah yang ada. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement