Jumat 09 Nov 2018 16:06 WIB

Petinggi Militer Brunei Kunjungi SJI

Tidak ada pembicaraan lain selain mengobrol santai sebagai sesama sahabat.

Menteri Pertahanan II Brunei Darussalam Mayjen Dato Paduka Seri Haji Awang Halbi bin Haji Md Yussof dan Mayjen Pangeran Dato Paduka Seri Aminan bin Pangeran Haji Mahmud dari Pemerintah Angkatan Bersenjata Diraja Brunei (ABDB) mengunjungi Sentral Jamu Indonesia (SJI) di Jakarta
Foto: Sido Muncul
Menteri Pertahanan II Brunei Darussalam Mayjen Dato Paduka Seri Haji Awang Halbi bin Haji Md Yussof dan Mayjen Pangeran Dato Paduka Seri Aminan bin Pangeran Haji Mahmud dari Pemerintah Angkatan Bersenjata Diraja Brunei (ABDB) mengunjungi Sentral Jamu Indonesia (SJI) di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan II Brunei Darussalam Mayjen Dato Paduka Seri Haji Awang Halbi bin Haji Md Yussof dan Mayjen Pangeran Dato Paduka Seri Aminan bin Pangeran Haji Mahmud dari Pemerintah Angkatan Bersenjata Diraja Brunei (ABDB) mengunjungi Sentral Jamu Indonesia (SJI) di Jakarta. Namun, tak ada agenda khusus yang dibahas.

Kunjungan kedua petinggi angkatan bersenjata Brunei Darussalam menemui Komut PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Sofjan Hidayat ini sekadar silaturahim. Mereka bersahabat bahkan sudah seperti keluarga sendiri. "Hanya silaturahim sebagai sahabat lama yang saling berkunjung satu sama lain," ujar Sofjan, di Jakarta, Jumat (9/11).

Tidak ada pembicaraan lain selain mengobrol santai sebagai sesama sahabat. Bahkan jika Sofjan ke Brunai Darussalam, ia selalu menyempatkan berkunjung ke kediaman kedua sahabatnya itu. Kedua petinggi tentara Brunei itu melawat ke Jakarta  untuk mengunjungi pameran Indo Defense 2018.

Sentra Jamu Indonesia (SJI) merupakan salah satu tempat untuk belajar pengembangan jamu Indonesia sekaligus tempat merasakan sajian kuliner nusantara, khususnya masakan Jawa. SJI berada satu komplek dengan Graha Muncul Mekar, tempat Sofjan memimpin bisnisnya yang terletak di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Sofjan menjelaskan SJI dibangun untuk memberikan ruang bagi masyarakat termasuk tokoh-tokoh nasional maupun tokoh-tokoh negara sahabat untuk mengetahui legacy kekayaan leluhur bangsa Indonesia. "Tempat untuk mengenal jamu, keris, beragam batu nusantara serta peninggalan lainnya," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement