Jumat 09 Nov 2018 06:35 WIB

Dengar Guru Honorer Menangis, Sandi Janjikan Ini

Sandi mengaku dia bersama Prabowo Subianto sudah menandatangani kontrak dengan K2.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno (ketiga kanan) berbincang dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/11/2018).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno (ketiga kanan) berbincang dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno menuturkan dirinya sempat menerima curhatan dari seorang guru honorer Yeni saat berkunjung ke Perum Taman Kenari Ciluar, Bogor, Kamis (8/11). Sandi mengaku bersimpati usai mendengar curhatan Yeni tersebut.

Baca Juga:

"Kami sudah sampaikan Prabowo-Sandi punya komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan," kata Sandiaga di Radio Dalam, Jakarta.

Sandiaga berkomitmen untuk menjamin kesejahteraan guru honorer. Ia juga memastikan tidak akan ada guru honorer yang menginap meneriakan hak mereka.

"Mereka bisa langsung bicara sama kita dan kita sudah berikan komitmen untuk meningkatkan statusnya sesuai dengan peraturan uu dan ketentuan yang berlaku," tuturnya.

Baca Juga:

Dalam kunjungannya ke Bogor kemarin, Sandiaga sempat disambangi seorang guru honorer asal Bogor. Kepada Sandiaga, Yeni merasa perlakuan pemerintah terhadap honorer Kategori 2 (K2) sangat tidak adil.

Ia berharap Prabowo-Sandiaga bisa mengubah nasib mereka terutama memberi perhatian kepada guru-guru honorer. "Kami demo minta perhatian pemerintah agar K2 diperhatikan nasibnya. Bayangkan Pak, kami tidur diemperan untuk memperjuangkan nasib kami. Diterima saja tidak, malah pemimpinnya beli tempe di Bogor," kata Yeni.

Sandi mengaku dia bersama Prabowo Subianto sudah menandatangani kontrak dengan K2. "Sudah pasti, kami Prabowo dan Sandi akan mencari solusi permanen bagi guru guru honorer.  Negara dan bangsa yang maju adalah bangsa yang memuliakan guru," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement