Kamis 08 Nov 2018 14:19 WIB

BPJS TK Jadikan Jatim Pilot Project Program Vokasional

Jatim dipilih karena dianggap yang paling siap untuk menjalankannya.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gita Amanda
Deputi Direktur Bidang Kebijakan Operasional Program BPJS Ketenagakerjaan, Endro Sucahyono.
Foto: Dadang Kurnia/REPUBLIKA
Deputi Direktur Bidang Kebijakan Operasional Program BPJS Ketenagakerjaan, Endro Sucahyono.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) akan meluncurkan Program Vokasional, yang dimaksudkan untuk mengasah skill tenaga kerja di Indonesia. Deputi Direktur Bidang Kebijakan Operasional Program BPJS Ketenagakerjaan, Endro Sucahyono, menjelaskan program tersebut nantinya akan didanai Kementerian Keuangan, sementara BPJS Ketenagakerjaan hanya sebagai pelaksana program.

"Kita akan keluarkan terobosan Program Vokasional. Oke nggak masalah tenaga kerja itu secara pendidikan formilnya dia hanya SD, tapi yang penting punya ketrampilan. Ini yang kita kejar," kata Endro ditemui di Hotel Novotel Samator Surabaya, Kamis (8/11).

Endro menjelaskan, pada program ini, BPJS Ketenagakerjaan berperan untuk menemukan sekaligus melatih tenaga kerja. Sehingga tenaga kerja yang mengikuti program tersebut bisa dinaikan skillny.

"Harapannya pekerja-pekerja yang baru ini, atau mungkin sudah pernah bekerja ingin menaikan kompetensinya akan tersertifikasi dengan baik. Paling tidak ini menjadi salah satu langkah untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia," ujar Endro.

Endro mengungkapkan, program ini baru akan dijalankan. Di mana daerah yang dipilih untuk melakukan uji coba program tersebut adalah Jawa Timur. Menurut Endro, Jatim dipilih karena dianggap yang paling siap untuk menjalankannya.

"Jadi bentuknya ini masih piloting. Kalau Jatim sudah bagus, nanti diimplementasikan dengan daerah lain dan tentunya sesuai dengan kearifan lokal masing-masing daerah tersebut. Jawa Timur paling siap kan garment, pariwisata, tapi mungkin daerah bisa jadi tambang, perkebunan, dan sebagainya," kata Endro.

Selain memberi pelatihan, lanjut Endro, BPJS Ketenagakerjaan juga nantinya akan menjadi penghubung untuk menyalurkan tenaga kerja tersebut ke perushaan-perusahaan. "Usernya ada, pencari kerjanya ada, skilnya kita poles di situ kita biayai, di situ nanti kita salurkan," ujar Endro.

Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jawa Timur Dodo Suharto mengungkapkan, program tersebut akan diujicobakan secepatnya. Sehingga, ketika program tersebut berjalan sukses, pemerintah bisa menganggarkan anggaran yang lebih besar di tahun depan untuk lebih memperluas cakupan program yang dijalankan.

Dodo menjelaskan, pada penyelenggaraan pertama program tersebut, BPJS Ketenagakerjaan akan bekerja sama dengan PT. Era Cipta Prima (ECP), Probolinggo yang bergerak di bidang garment. Di mana saat ini perusahaan tersebut sudah memiliki 1.000 karyawan yang memberdayakan masyarakat sekitar.

"Saat ini PT ECP sudah mempekerjakan 1.000 orang tenaga kerja, dan kita membantu PT ECP untuk merekrut tenaga kerja-tenaga kerja tambahan di sekitarnya," ujar Dodo.

Dodo juga berharap, Program Vokasional ini juga bisa menjadi salah satu cara untuk memperkuat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Jawa Timur. Dia menargetkan, seluruh masyarakat Jawa Timur bisa terlindungi BPJS Ketenagakerjaan. Saat ini kata dia, baru 3.047.766 tenaga kerja Jatim yang terlindungi BPJS Ketenaga kerjaan dari total sekitar 21 juta tenaga kerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement