Kamis 08 Nov 2018 02:26 WIB

Boeing Keluarkan Buku Panduan Setelah Kecelakaan Lion

Boeing masih menunggu hasil penyelidikan jatuhnya pesawat Lion Air.

Rep: Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Puing pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (7/11).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Puing pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para penyidik terus melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan yang terjadi pada pesawat Lion Air Flight 610 yang jatuh di Laut Jawa dan menewaskan 189 penumpang bulan lalu.

Di tengah penyelidikan tersebut, perusahaan pembuat pesawat terbang Boeing telah mengeluarkan panduan operasional kepada maskapai-maskapai penerbangan.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, juru bicara Boeing mengatakan telah mengeluarkan 'Buletin Manual Operasi'. Buku tersebut akan memberikan petunjuk kepada operator penerbangan mengenai cara mengatasi masalah pada kokpit.

Juru bicara tersebut tak mengungkapkan apakah instruksi itu dikeluarkan untuk semua pesawat Boeing atau hanya untuk tipe 373 MAX 8. Seperti diketahui, pesawat ini memiliki model yang sama dengan Air Flight 610.

Petunjuk itu mengarahkan para operator pada prosedur penerbangan kru yang telah ada untuk mengatasi keadaan saat ada input yang salah dari sensor AOA.

"Kapan pun dirasa tepat, Boeing, sebagai bagian dari proses yang sewajarnya, menerbitkan buletin atau membuat rekomendasi mengenai pengoperasian pesawatnya," ujar juru bicara seperti dilaporkan CNN.

Baca juga, Kokpit Lion Air KT610 Ditemukan Hancur.

Sensor AOA atau angle of attack adalah baling-baling yang berada di luar pesawat. Alat ini memberi pilot pembacaan visual dari sudut pesawat. Boeing juga mengatakan, AOA merupakan sudut antara udara yang mendekat atau angin dengan garis referensi pada pesawat atau sayap.

Analisis Penerbangan dan Pemimpin Redaksi Airlineratings.com, Geoffrey Thomas, mengatakan sensor ini sangat penting. "Karena memberitahu mereka jika pesawat terbang dengan sudut terlalu tinggi, yang dapat mengarah ke sayap aerodinamis (kehilangan daya angkat)," ujar dia.

Boeing menyebut, Komite Keselamatan Transportasi Nasional Indonesia telah mengindikasikan bahwa terjadi input yang salah dari salah satu sensor AOA pada penerbangan Lion Air 610. Boeing juga  terlibat dalam penyelidikan yang sedang berlangsung dengan komite tersebut dan otoritas pemerintah lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement