Rabu 07 Nov 2018 22:14 WIB

Mendagri Dukung Kepala Daerah Berlomba Berinovasi

Kementerian dan lembaga sudah memberi penghargaan daerah berprestasi

Red: EH Ismail
Mendagri Tjahjo Kumolo di sela acara Opening Ceremony International Public Service Forum 2018 di Jakarta Convention Center Senayan, Rabu (7/11)
Mendagri Tjahjo Kumolo di sela acara Opening Ceremony International Public Service Forum 2018 di Jakarta Convention Center Senayan, Rabu (7/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mendukung upaya pemerintah dalam membangun sinergi dan menciptakan inovasi dalam pelayanan publik. Hal itu sejalan dengan instruksi Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Saya kira bagaimana tadi arahan Wapres, kunci suatu keberhasilan pemerintahan dan birokrasi adalah bagaimana membangun sinergi dan menciptakan inovasi dalam pelayanan publik,” kata Tjahjo di sela acara Opening Ceremony International Public Service Forum 2018 di Jakarta Convention Center Senayan, Rabu (7/11).

Tjahjo menjelaskan, kementerian dan lembaga sudah memberikan penghargaan kepada daerah berprestasi yang ikut membantu pemerintah pusat dalam menjalankan reformasi birokrasi. Dalam penjelasannya, Tjahjo mengungkapkan, inovasi juga berguna sebagai percontohan daerah lainnya.

“Kementerian dan lembaga sudah mulai memberi penghargaan sebagai motivasi agar semua daerah menunjukkan inovasinya,” katanya.

Menurut Tjahjo, Indonesia memililki 514 kota/kabupaten dan  34 provinsi, apabila salah satu punya inovasi dan prestasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik maka dampaknya akan sangat luas. Inovasi yang diharapkan Tjahjo adalah inovasi yang dapat memacu investasi, meningkatkan pertumbuhan dan menekan pengangguran serta menekan angka kemiskinan demi meningkatkan kualitas hidup serta membangun tata kelola pemerintah yang bersih dan efektif.

Tjahjo juga mengingatkan kepala daerah harus dapat memahami area rawan korupsi. “Kepala daerah harus dapat  memacu investasi dan meningkatkan pertumbuhan daerah. Termasuk juga harus memahami area rawan korupsi,” ujar Tjahjo.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement