Kamis 08 Nov 2018 00:03 WIB

Sisa Konstruksi Jembatan Cipatujah Masih Layak

Perlu waktu sekitar tiga hari untuk merampungkan proses konstruksi jembatan sementara

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Gita Amanda
Kementerian PUPR mengirimkan Jembatan Bailey untuk menjadi pengganti sementara Jembatan Cipatujah yang rusak diterjang air.
Foto: Kementerian PUPR
Kementerian PUPR mengirimkan Jembatan Bailey untuk menjadi pengganti sementara Jembatan Cipatujah yang rusak diterjang air.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Jembatan Cipatujah di Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat roboh diterjang banjir. Dari total ruas jembatan sepanjang 108 meter, 70 meter di antaranya hanyut terbawa arus Sungai Cipatujah. Namun, konstruksi jembatan yang tersisa masih dalam kondisi layak.

Kepala Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah III Jawa Barat, Andry Irfan mengatakan, berdasar assesment sisa ruas jembatan baik yang berada di sisi barat maupun timur masih dalam kondisi yang cukup layak.

“Oleh karena itu, kami akan mendirikan jembatan sementara berupa Jembatan Bailey dengan memanfaatkan konstruksi Jembatan Cipatujah yang tersisa,” kata Andry saat melakukan peninjauan di Jembatan Cipatujah, Rabu (7/11).

Saat ini, proses mobilisasi bertahap atas konstruksi Jembatan Bailey masih dilakukan. Diperkirakan, seluruh konstruksi tiba di lokasi pada, Kamis (8/11), bersamaan dengan seluruh tim teknis. Menurutnya, diperlukan waktu sekitar tiga hari untuk merampungkan proses konstruksi jembatan sementara tersebut.

Salah satu tantangan dalam proses konstruksi Jembatan Bailey adalah derasnya arus sungai. Oleh karena itu, demi keselamatan, kami akan melakukan proses konstruksi dengan terus memperhatikan arus sungai,” ujarnya.

Kemudian, untuk melakukan proses mobilisasi alat berat berupa crane dengan kemampuan 50 ton, maka crane itu akan dimobilisasi melalui Cikajang, Garut, Jawa Barat untuk dapat mencapai titik jembatan di sisi barat.

Ia mengatakan, konstruksi Jembatan Bailey yang disiapkan merupakan jembatan dengan ruas sepanjang 70 meter dengan lebar 5 meter. Jembatan sementara itu diklaim mampu dilalui kendaraan ringan dengan total beban maksimus sekitar 15 ton. Artinya, lanjut dia, jembatan satu lajur itu dapat dilalui oleh bus perintis atau bus kecil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement