REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga RW 07 Kelurahan Cipete Utara Jakarta Selatan dapat menukarkan sampah rumah tangga dengan kebutuhan bahan pokok (sembako) di Warung Daur Ulang mulai Rabu (7/12) ini. Lurah Cipete Utara Mohamad Yohan menyampaikan Warung Daur Ulang itu berlokasi di RW 07 yang dikelola Bank Sampah Saraswati.
"Sejak September hingga November, Cipete Utara sudah punya tiga Warung Daur Ulang. Dua pertama berlokasi di RW 09 dan RW 08," kata Mohamad Yohan saat meresmikan warung ketiga di Cipete Utara, Jakarta Selatan.
Sebagaimana dua unit sebelumnya, operasional Warung Daur Ulang di RW 07 juga didukung Bank DKI. Yohan mengatakan Bank DKI berkomitmen akan mendukung Warung Daur Ulang se-Cipete Utara.
Berbeda dengan bank sampah yang memberi uang sebagai timbal balik, pembeli di Warung Daur Ulang akan mendapatkan paket sembako atas limbah rumah tangga yang ditukarkan. Paket sembako yang diterima warga, di antaranya meliputi gula pasir, minyak goreng, beras, dan aneka produk pangan pokok lainnya.
Pengurus RW 07 Kelurahan Cipete Utara yang turut mengelola Warung Daur Ulang, Eko menjelaskan penimbangan sampah dilakukan dua kali setiap bulannya. "Warga dapat melakukan penimbangan sampah pada minggu kedua dan keempat," sebut Eko.
Setiap menimbang, Warung Daur Ulang RW 07 dapat menghimpun 800 hingga 1.200 kilogram sampah rumah tangga. Alhasil rata-rata per bulannya, Warung Daur Ulang mampu menerima sekitar 1,7 ton sampah domestik dari 115 nasabah Warung Daur Ulang di RW 07, Cipete Utara.
Eko mengungkapkan Warung Daur Ulang itu tidak hanya digerakkan oleh pengelola Bank Sampah Saraswati. Tetapi juga pengurus di tingkat RT, RW, hingga anggota PKK.