Rabu 07 Nov 2018 18:23 WIB

Wakil Ketua TKN Apresiasi Permohonan Maaf Prabowo

Arsul juga menyinggung maraknya aksi saling lapor pasangan calon presiden.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Sekjen PPP Arsul Sani berbicara kepada wartawan di Rumas Aspirasi Jokowi-Ma'ruf, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sekjen PPP Arsul Sani berbicara kepada wartawan di Rumas Aspirasi Jokowi-Ma'ruf, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani, mengapresiasi permohonan maaf calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto atas ucapannya menyebut 'tampang Boyolali. Menurut Arsul, permohonan maaf Prabowo tersebut merupakan jalan terbaik dari polemik yang muncul beberapa waktu terakhir.

"Kalau saya apresiasi permintaan maafnya itu, terlepas dari perdebatan apakah menghina ataupun tidak menghina, kalau sesuatu itu dianggap atau menbuat orang lain marah tersinggung maka meminta maaf itu jalan keluar yang terbaik ya harus seperti itu," ujar Arsul di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/11).

Namun, Arsul mengingatkan permohonan maaf tidak kemudian menyelesaikan polemik tampang Boyolali oleh masyarakat setempat. "Apakah dengan permintaan maaf itu selesai atau tidak ya itu kembali kepada katakanlah pemangku kepentingan di Boyolali karena ini kan ada yang sudah melaporkan ke Bawaslu kalau nggak salah, jadi ya kembali ya kepada mereka," ujarnya.

Lebih jauh, Arsul justru menyinggung maraknya aksi saling lapor pasangan calon presiden. Ia menilai ada pelajaran yang perlu diambil masing-masing pihak.

"Menjadi pelajaran jangan juga kemudian ketika dilaporkan itu mengeluh bahwa begitu dilaporkan tapi demen juga ya pendukung melaporkan apa saja," ujar Arsul.

Prabowo Subianto telah menyampaikan permintaan maafnya atas pernyataan 'Tampang Boyolali. Permintaan maaf Prabowo tersebut ada dalam video yang diunggah Dahnil di instagram pribadinya @dahnil_anzar_simanjuntak.

Dalam video yang diunggah Dahnil tersebut, Prabowo menyampaikan permintaan maafnya jika pernyataan tersebut menimbulkan reaksi. Padahal ia menegaskan, tidak pernah bermaksud demikian.

"Maksud saya tidak negatif. Tapi kalau tersinggung, ya saya minta maaf. Maksud saya tidak seperti itu,” ujar Prabowo.

Prabowo sebelum menyampaikan permintaan maaf itu juga menilai tanggapan masyarakat atas  ucapannya, berlebihan. Sebab, ia tidak pernah bermaksud sama sekali menghina siapapun. Namun, memang itu gayanya saat berbicara.

"Itu kan cara saya kalau bicara familiar, ya istilah bahasa-bahasa sebagai seorang teman," kata Prabowo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement