Rabu 07 Nov 2018 01:26 WIB

Republika Kembali Gelar Anugerah Syariah

Kegiatan ini bentuk mendorong implementasi gaya hidup halal di berbagai lini.

Rep: Lida Puspaningtyas / Red: Nashih Nashrullah
  Perwakilan Juri Oni Syahroni (kedua kiri) berfoto bersama kepada pemenang kategori Unit Usaha Syariah Bank Pembangunan Daerah dalam Anugerah Syariah Republika (ASR) 2017 di Jakarta, Rabu (6/12)malam.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Perwakilan Juri Oni Syahroni (kedua kiri) berfoto bersama kepada pemenang kategori Unit Usaha Syariah Bank Pembangunan Daerah dalam Anugerah Syariah Republika (ASR) 2017 di Jakarta, Rabu (6/12)malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Harian Republika akan kembali menggelar Anugerah Syariah Republika (ASR) 2018. ASR merupakan penghargaan tertinggi kepada institusi dan industri keuangan syariah dari perbankan, keuangan nonperbankan, asuransi, financial technology (fintech), multifinance, lembaga filantropi, tujuan wisata halal (ramah Muslim) terfavorit, hingga tokoh ekonomi syariah. Puncak acara akan berlangsung 18 November mendatang.  

Ketua Pelaksana ASR 2018, Elba Damhuri, mengatakan, kategori penghargaan ASR tahun ini ditambah dengan memasukkan tujuan wisata halal (ramah Muslim) terfavorit. "Kita membuka polling kepada publik untuk memilih provinsi mana yang ramah terhadap wisata Muslim," kata Elba di Jakarta, Rabu (7/11).

Dari lebih dari 30 buka provinsi di Tanah Air, publik yang pernah dan sudah melakukan perjalanan ke tempat-tempat wisata tentu bisa membandingkan mana yang ramah dan belum ramah terhadap wisatawan Muslim. 

Menurut Elba, ukuran itu bisa dilihat dari infromasi tentang restoran dan kuliner yang halal, hotel yang ramah Muslim, penunjuk waktu dan arah shalat di hotel, informasi area masjid yang mudah, hingga kualitas layanan terhadap wisatawan.

Penghargaan baru lainnya, sambung Elba yang juga Redaktur Pelaksana Republika.co.id ini, diberikan kepada lembaga-lembaga filantropi (amal) di Indonesia. 

Pada ASR yang untuk kedua kalinya digelar ini, Republika ingin peran lembaga-lembaga filantropi semakin besar dan signifikan dalam memajukan ekonomi bangsa.

"Semangat itu pompa dengan pemberian penghargaan ini," kata Elba.

Pada ASR pertama setahun lalu (2017), kategori penghargaan masih berfokus pada industri keuangan dan tokoh ekonomi syariah. Setidaknya, ada 23 penghargaan yang akan disematkan Republika untuk pelaku, industri, dan tokoh ekonomi syariah di Indonesia pada tahun ini.

Untuk kategori Perbankan dibagi berdasarkan jumlah aset (BUKU--bank umum kelompok usaha) sehingga terpecah menjadi beberapa penghargaan. Untuk kategori asuransi juga terbagi berdasarkan kelas bisnisnya.

Elba melanjutkan, ada juga kategori fintech Terbaik. "Fintech sedang tumbuh bagus dan semakin ekspansif, terutama fintech pembiayaan dan pembayaran. Ini termasuk penghargaan bergengsi meski pemainnya belum banyak," kata Elba.

Kriteria penilaian berbasiskan data kuantitatif berupa catatan kinerja industri selama 2017 dan kinerja triwulan satu 2018. Selain kuantitatif, juga berdasarkan indikator kualitatif seperti pelayanan dan pandangan publik/konsumen.

Penilaian ketiga didasarkan inovasi yang telah dilakukan. Apa saja terobosan yang sudah dilakukan yang bisa dilihat dari produk-produk yang dimiliki dan kegiatan-kegiatan yang digelar. 

Penilaian keempat, Republika memasukkan unsur edukasi dan sosialisasi, apakah industri keuangan syariah di Tanah Air gencar melakukan sosialisasi dan edukasi, mengajak masyarakat tahu, paham, dan akhirnya menjadi nasabah mereka.

Dewan juri terdiri dari ahli ekonomi syariah, ahli fikih syariah, dan juri internal Republika. Ketua Dewan Juri adalah Sunarsip, ekonom senior yang kiprahnya sudah teruji di dunia keuangan. 

Juri lainnya, Dr Oni Sahroni, aktif di Dewan Syariah Nasional (DSN), pakar muamalah yang memahami begitu mendalam hukum-hukum bisnis Islami. Dr Oni aktif memberikan edukasi dan tausiyah tentang persoalan-persoalan sehari-sehari muamalah seperti keuangan, bisnis, dan lainnya.

Untuk tokoh ekonomi syariah, Elba menjelaskan, untuk tahun ini terpilih tiga orang dari tiga bidang berbeda. Ada akademisi/konsultan, pelaku bisnis, dan regulator.

Mereka terpilih, sambung dia, tidak hanya memiliki kiprah nyata di masing-masing bidang, namun juga memberikan dampak yang besar di masyarakat dan bangsa.

Para individu ini mampu menggerakkan ekonomi, membuka lapangan kerja, membangun basis kemanusiaan, memajukan pendidikan, mendorong penguatan ekonomi syariah, hingga secara konsisten menopang kemajuan ekonomi syariah di Indonesia.

Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaedi mengatakan ASR ini merupakan wijud nyata dukungan Republika Group dalam memajukan ekonomi syariah. Republika, kata irfan, ingin bersama para pelaku usaha syariah, regulator, bankir-bankir, dan pegiat keuangan syariah lainnya terus memperkuat peran dan kiprah ekonomi syariah di Tanah Air.

Irfan menegaskan, ekonomi syariah bukan lagi menjadi alternatif dalam mengembangkan perekonomian nasional. "Ekonomi syariah kini menjadi bagian penting yang tak bisa dilepaskan dalam menopang pertumbuhan dan pemerataan ekonomi," kata Irfan.

Republika, sambung dia, konsisten menyelenggarakan event ini setiap tahunnya. Untuk tahun depan, kegiatan ini akan diperlebar dengan memasuki ranah regional di mana penghargaan diberikan juga kepada industri keuangan negara-negara kawasan Asia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement