Selasa 06 Nov 2018 15:55 WIB

Hujan Lebat Guyur Cilacap, Landasan Pacu Bandara Longsor

Lahan sisi barat runway longsor dengan panjang 20 meter dan lebar 30 meter.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Bandara Tunggul Wulung.
Bandara Tunggul Wulung.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Hujan lebat mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Cilacap sepanjang Selasa (6/11) dinihari hingga siang. Hal ini menyebabkan beberapa wilayah dilaporkan mengalami banjir. Bahkan lahan sekitar runway atau landasan pacu Bandara Tunggul Wulung sisi barat mengalami longsor.

"Lahan sisi barat runway longsor dengan panjang 20 meter dan lebar 30 meter. Pagar juga hilang akibat longsor," jelas Kepala Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Kelas III Tunggul Wulung Denny Ariyanto.

Meski demikian dia menyebutkan, longsor tersebut sebenarnya tidak sampai mengganggu aktivitas penerbangan. Hanya dia menyebutkan, hujan lebat dan awan rendah yang ada di sekitar bandara bisa memengaruhi jarak pandang visual pilot.  "Karena itu, kalau ada pesawat yang hendak mendarat di Bandara Tunggul Wulung, sebaiknya kontak dulu agar kita bisa clearence. Tapi sampai sekarang belum ada kabar pesawat yang akan mendarat. Pesawat Susi Air yang biasanya menjalani penerbangan dari Halim, sampai saat ini juga belum ada kabar melakukan penerbangan," katanya.

Selain longsor di bandara, hujan lebat juga dilaporkan menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Kepala BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy menyebutkan banjir dilaporkan terjadi di Desa Brebeg, Kecamatan Jeruklegi dan beberapa desa di wilayah Kecamatan Maos.

Kepala Desa Brebeg, Achmad Zaenuddin menyebutkan, banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Cikorol hingga menggenangi jalan dan lahan persawahan. "Hal ini menyebabkan 30 KK warga desa kami terisolir," jelasnya. 

Selain di Desa Brebeg, banjir juga terjadi di Desa Karangreja Kecamatan Maos. Sebanyak lima rumah di desa terendam air dengan ketinggian sekitar 50 cm. "Siang ini genangan air sudah mulai surat. Tapi kalau nanti hujan lagi, bisa saja genangan air meluas lagi," kata Tri Komara.

Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo, menyebutkan sejak Selasa (6/11) dinihari, wilayah Cilacap memang diguyur hujan lebat. Curah hujan di beberapa wilayah tercatat sebesar 60 milimeter, dan di beberapa lokasi mencapai di atas 100 milimeter. "Hujan hari ini di beberapa wilayah Cilacap memang masuk kategori hujan lebat dan ekstrim," jelasnya.

Untuk itu, dia mengimbau warga yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan. Teguh juga menyatakan, potensi terjadi hujan lebat di wilayah Jateng selatan bagian barat, masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan. Hal ini adanya area pertemuan angin yang memanjang dari Jawa bagian timur hingga barat, sehingga meningkatkan kelembaban udara di wilayah Jawa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement