Selasa 06 Nov 2018 10:20 WIB

Jokowi Tinjau Proyek MRT

Presiden rencananya juga akan meninjau depo MRT di Stasiun MRT Lebak Bulus.

Pekerja memeriksa lift di Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (27/9).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Pekerja memeriksa lift di Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (27/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  - Presiden Joko Widodo meninjau Proyek Mass Rapid Transit (MRT)  Jakarta di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia Jakarta,  Selasa (6/11). Tiba di pintu masuk Stasiun MRT Bundaran HI sekitar pukul 09.00 WIB Presiden Jokowi disambut sejumlah pejabat antara lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sementara pejabat lain yang menyertai Presiden antara lain Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.

Selain meninjau Stasiun MRT Bundaran HI,  Presiden rencananya juga akan meninjau depo MRT di Stasiun MRT Lebak Bulus. Presiden dan rombongan bertolak menuju depo MRT di Lebak Bulus dengan menumpang MRT dari Stasiun MRT Bundaran HI sekitar pukul 09.15 WIB. Usai mencoba menumpang MRT Jakarta dan meninjau depo MRT Lebak Bulus,  Presiden Jokowi dan rombongan direncanakan kembali ke Stasiun MRT Bundaran HI.

Sebelumnya pada awal Juni 2018, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyatakan pembangunan sarana transportasi masal MRT di Ibu Kota saat ini telah 94,19 persen rampung.

"Pembangunan MRT Fase 1 (Lebak Bulus-Ragunan) saat ini progresnya (kemajuan atau perkembangannya)secara keseluruhan sudah mencapai 94,19 persen," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar

Ia merinci perkembangan pengerjaan jalur bawah tanah untuk sarana transportasi massal itu sudah 96,59 persen dan pengerjaan jalur layangnya 91,82 persen. William mengatakan uji coba persinyalan dan penyaluran daya listrik jalur utama MRT akan dilakukan Juni sementara uji coba MRT rencananya dilakukan Agustus.

"Seluruh proses pekerjaan masih terus berjalan, dan kami awasi terus. Konstruksi listrik aliran atas MRT sudah selesai pengerjaannya. Bulan ini, kami akan lakukan uji coba persinyalan," katanya.

Bersamaan dengan itu, dia mengungkapkan, akan dilakukan uji coba dua rangkaian rolling stock, dengan pengujian rangkaian kereta pertama dijadwalkan pada Agustus dan rangkaian kedua pada November.

"Setelah selesai tahapan uji coba, selanjutnya adalah tahap sertifikasi oleh Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan yang rencananya akan dilakukan pada Desember 2018 dan diharapkan selesai secepatnya," ungkapnya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement