Senin 05 Nov 2018 17:43 WIB

Pemuda Muhammadiyah Tekankan Pentingnya Literasi Teknologi

Pemuda dan mahasiwa harus bergerak dan merespons pekembangan zaman saat ini.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Gita Amanda
Inovasi teknologi, ilustrasi
Foto: AP Photo
Inovasi teknologi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peran pemuda saat ini berbeda dengan masa perjuangan. Pemuda saat ini harus mengisi kemerdekaan dengan berbagai karya dan inovasi, khususnya di tengah berbagai kemajuan teknologi dan Informasi.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Sunanto mengatakan hal tersebut terkait peran pemuda dalam mengisi revolusi industri babak baru yang kini telah terjadi dengan cepatnya teknologi digital dan internet. "Dengan berkembangnya teknologi dan internet memunculkan sebuah abad baru yang dinamakan revolusi Industri 4.0," kata Sunanto, Senin (5/11).

Menurut pria yang akrab disapa Cak Nanto ini, era revolusi industri 4.0 menyediakan peluang sekaligus tantangan bagi para pemuda dan mahasiswa kini. Peran manusia di era tersebut akan kian tergusur dengan kemudahan teknologi informasi.

"Maka pemuda dan mahasiwa harus bergerak dan merespons perkembangan zaman saat ini," ujar Koordinator Nasional JPPR ini.

Dengan hadirnya era Industri 4.0, ini Cak Nanto menekankan pemuda dan mahasiswa harus menyiapkan kompetensi komunikasi multimodal. Yaitu kompetensi dengan tingkat penguasaan tidak hanya membaca, menulis dan matematika melainkan penguasaan terhadap data, teknologi dan manusia.

"Untuk memanfaatkan peluang dan menjawab tantangan revolusi industri 4.0, para mahasiswa dan pemuda wajib memiliki kemampuan literasi data kompetensi dan teknologi digital. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan skill dalam mengolah dan menganalisis big data untuk kepentingan peningkatan layanan publik dan bisnis," imbuhnya.

Literasi teknologi menunjukkan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi digital guna mengolah data dan informasi. Sedangkan literasi manusia wajib dikuasai karena menunjukan elemen softskill atau pengembangan karakter individu untuk bisa berkolaborasi, adaptif dan menjadi arif di era “banjir” informasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement