Senin 05 Nov 2018 13:37 WIB

RS Polri Total Terima 137 Kantong Jenazah Korban JT 610

Ada 14 jenazah yang telah teridentifikasi oleh Tim DVI Polri.

Petugas cargo dibantu anggota TNI membawa peti jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 Chandra Kirana setibanya diterminal cargo Bandara Sultan Mahmud Baddarudin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (3/11/2018).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Petugas cargo dibantu anggota TNI membawa peti jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 Chandra Kirana setibanya diterminal cargo Bandara Sultan Mahmud Baddarudin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (3/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Polri Tingkat I Raden Said Sukanto Kramat Jati, Jakarta telah menerima 137 kantong jenazah dari hasil pencarian jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat. Tepat sepekan pesawat tujuan Pangkal Piang itu jatuh pada Senin pekan lalu (29/10).

"Kami dari tim DVI RS Polri Sukanto update untuk tanggal 5 November. Penerimaan kantong jenazah yang kita terima sampai semalam (4/11), kami sudah menerima 137 kantong jenazah, 32 kantong yang terakhir diterima sedang dilakukan pemeriksaan. Semoga teridentifikasi hari ini," kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Tingkat I Raden S Sukanto Kramat Jati, Komisaris Besar Polisi Edi Purnomo di Jakarta, Senin (5/11).

Edi Purnomo menjelaskan, sejak hari pertama pemeriksaan hingga rekonsiliasi data terakhir pada 4 November, ada 14 individu yang berhasil teridentifikasi. Korban yang telah teridentifikasi terdiri dari tiga perempuan dan 11 laki-laki.

"Individu yang teridentifikasi sudah diserahkan ke keluarga kemarin (4/11)," kata Edi.

Baca juga

Dalam kesempatan itu,  Edi menyampaikan hasil rekonsiliasi (pencocokan data) dari 24 kantong jenazah dapat diketahui Senin siang. Proses pencocokan data DNA ataupun tanda medis untuk mengidentifikasi penumpang Lion Air PK-LQP, menurut Edi, membutuhkan waktu relatif panjang. Pasalnya, satu kantong jenazah memuat lebih dari satu bagian tubuh dari beberapa individu.

Alhasil, jumlah individu yang berhasil diidentifikasi tidak dapat dibandingkan dengan jumlah kantong jenazah yang telah diterima. Pasalnya, pemeriksaan DNA dilakukan secara bertahap, dan membutuhkan waktu setidaknya empat hari. Dari 14 individu yang teridentifikasi, tidak semua dikenali dari data DNA.

"Untuk jenazah pertama tidak teridentifikasi dari DNA, kedua dan ketiga juga tidak. Baru tujuh jenazah kemarin, enam diantaranya dikenali dari DNA-nya, satunya dari tanda medis," kata Edi.

Pesawat Lion Air PK-LQP jatuh di Tanjung Karawang, 29 Oktober pagi, dalam perjalanannya dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang menuju Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Bangka Berlitung. Pesawat itu mengangkut 178 penumpang dewasa, satu anak-anak, dua bayi, dua penerbang, lima awak kabin aktif, dan tiga awak kabin masa percobaan.

photo
Kronologi Jatuhnya Lion Air JT 610

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement