Senin 05 Nov 2018 13:08 WIB

Hadiri Haul Mbak Priuk, Prabowo: Saya tak Minta Dukungan

Aturan Pemilu 2019 melarang Prabowo melakukan kampanye di tempat ibadah.

Rep: Ali Mansur, Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto
Foto: Antara/Siswowidodo
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menghadiri acara Haul Akbar ke 263 Al-Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad (Syekh Sayyid Mbah Priuk) di Gubah Al Haddah, Koja, Jakarta Utara, Ahad (3/11) kemarin. Akan tetapi, Prabowo tidak mengajak para hadirin untuk mendukungnya. 

Prabowo menyadari selama masa kampanye ini, ia dan calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno harus mengikuti ketentuan yang dikeluarkan oleh penyelenggara pemilu. Salah satu ketentuan tersebut, yakni tidak melakukan kampanye di tempat-tempat ibadah. 

“Ketentuan-ketentuan itu membatasi kami tidak boleh mengajak atau meminta dukungan di tempat ibadah atau tempat agama," kata Prabowo dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (5/11).

Prabowo menganggap Gubah Al Haddah sebagai bagian dari tempat ibadah. Karena itu, ia menegaskan kehadirannya bukan untuk berkampanye. 

Prabowo mengatakan ia hadir untuk memenuhi undangan yang ditujukan kepadanya. Namun, Prabowo bisa menangkap keinginan jamaah yang hadir lewat gerakan tangan ketika ia hendak masuk ke dalam lokasi haul. 

Kok jamaah angkat tangannya jari dua. Jadi saya tidak mengajak, tetapi saya bisa menangkap artinya kemana," kata Prabowo.

Karena itu, pada kesempatan tersebut ia hanya memohon doa restu kepada para habaib, kiai, ulama dan tokoh-tokoh agama agar apa yang ia perjuangkan mendapatkan kemudahan dari Allah SWT. Prabowo mengutarakan ia ingin menciptakan perubahan dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. 

"Itu saja yang ingin saya sampaikan. Kita semua mengerti dengan keadaan bangsa, tidak akan panjang lebar, saya hanya minta doa restu untuk saya melaksanakan tugas saya. Apapun keputusan rakyat Indonesia, saya akan patuh dan tunduk," kata dia. 

Selain itu, Prabowo juga mengajak kepada seluruh umat islam di Indonesia untuk selalu menampilkan kesejukan dan perdamaian. Sebab, akhir-akhir ini, Islam di Indonesia sering dikabarkan sebagai agama yang keras, ekstrem, dan tidak bersahabat.

Bahkan, ia mengatakan, Islam kerap dituduh tidak sesuai nilai-nilai Pancasila. Ia pun mengajak semua Muslim menjaga agama untuk membuktikan bahwa Islam mencitai kedamaian serta bisa memberikan perdamaian dan kesejukan. 

“Kita bisa melindungi semua agama, ras, dan suku. Kita tidak ingin islam difitnah, digambarkan bahwa islam radikal dan sebagainya. Itu permintaan saya, terimakasih kesempatan ini, undangan ini, saya hanya bisa lakukan itu. mudah-mudahan kita semua diberikan kebaikan,” kata ketua umum DPP Partai Gerindra itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement