REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sebanyak tujuh pembalap terlibat tabrakan beruntun di etape pertama Tour de Singkarak, rute Bukittinggi-Sijunjung. Tabrakan yang terjadi hanya beberapa menit menjelang finish ini diduga disebabkan permukaan jalan aspal yang tak rata. Akibatnya, dua pembalap dirujuk ke rumah sakit dan satu orang menjalani rawat inap karena luka yang cukup serius.
Jalan aspal yang dilalui oleh pembalap hari ini memang sempat berlubang. Bahkan perbaikan baru dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sijunjung, Sumatra Barat hanya satu hari menjelang ajang Tour de Singkarak dimulai. Perbaikan jalan memang terkendala karena curah hujan yang tinggi di wilayah Sumbar beberapa hari ini.
Bahkan, sejumlah lubang baru 'ditambal' oleh Dinas PUPR pada Ahad (4/11) pagi atau beberapa jam menjelang pembalap melalui rute ini. Akhirnya demi keselamatan peserta lomba, penanggung jawab balapan menempatkan beberapa marshall (pengawas lintasan balap) di titik-titik lintasan yang dianggap membahayakan pembalap.
"Sampai hari ini jalannya bergelombang. Mungkin gara-gara itu. Kalau dilihat video itu, penyambung antara aspal baru dan lama tidak rata. Tapi sudah ada peringatan dari Marshall dengan pluit dan bendera. Tapi dari pebalap tidak ada yang protes karena itu merupakan race insiden," ujar Jamaludin selaku race director TdS, Ahad (4/11).
Jamaludin menambahkan, dua dari tujuh pembalap yang terlibat tabrakan akhirnya dilarikan ke RSUD Sijunjung untuk mendapat perawatan. Satu orang di antaranya, yakni Omidnia Mashhad dari Iran harus dirawat inap karena harus menjalani pemeriksaan lanjutan di bagian tangan.
"Dua yang dibawa ke Rumah Sakit. Sisanya meneruskan perlombaan. Saat ini, satu masih dirawat untuk rontgen tangan," kata Jamaludin.
Insiden siang ini membuat panitia lomba memperketat pemeriksaan, terutama memastikan lintasan balap aman untuk dilalui. Panitia menaruh perhatian lebih terkait perkembangan cuaca di Sumbar sepanjang gelaran Tour de Singkarak. Hujan deras memang kerap mengguyur Sumbar dalam sepekan belakangan, bahkan menyebabkan banjir.