Senin 05 Nov 2018 03:34 WIB

BMKG: Sumbar Masih Diguyur Hujan Sepekan ke Depan

Banjir merendam Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok pada Ahad pagi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Muhammad Hafil
Jembatan Baringin di Kota Padang roboh diterjang arus sungai yang deras, Jumat (2/11). Hujan deras mengguyur wilayah ini sejak siang.
Foto: Dok. BPBD Sumbar
Jembatan Baringin di Kota Padang roboh diterjang arus sungai yang deras, Jumat (2/11). Hujan deras mengguyur wilayah ini sejak siang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau mengingatkan masyarakat Sumatra Barat untuk tetap waspada terhadap bencana hidrometeorologi, seperti hujan deras, angin kencang, dan gelombang laut yang tinggi. Bencana ikutan yang berpotensi muncul seperti banjir, tanah longsor, hingga banjir bandang.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau Yudha Nugraha menyebutkan, intensitas hujan sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Sumbar selama sepekan ke depan. Kondisi ini seiring masuknya musim hujan untuk wilayah Sumatra bagian tengah.

Sejumlah wilayah yang berpotensi tinggi terjadi hujan deras disertai angin kencang adalah Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman Barat, Kota Bukitinggi, Kabupaten Limapuluh Kota hingga Kabupaten Solok dan Solok Selatan.

"Namun pada prinsipnya hujannya merata di wilayah pesisir barat Sumbar, bagian perbukitan, serta di Limapuluh Kota, Solok, dan Pasaman," kata Yudha, Ahad (4/11).

Diberitakan, sejumlah daerah di Sumatra Barat masih tergenang banjir hingga Ahad (4/11), setelah hujan deras mengguyur wilayah ini sejak Jumat (2/11) lalu. Daerah yang dilaporkan masih dilanda banjir adalah Kabupaten Solok dan Limapuluh Kota. Sedangkan banjir yang sempat melanda Kota Padang kemarin lusa, kini dilaporkan surut.

Di Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, banjir merendam ratusan rumah yang dihuni 275 kepala keluarga (KK) pada Ahad (4/11) pagi. Intensitas hujan yang masih tinggi hingga pagi tadi membuat Sungai Batang Lembang meluap. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok mencatat, Sungai Batang Lembang mulai meluap sejak Ahad (4/11) pagi dan menggenangi dua nagari di kabupaten itu.

Selain banjir, hujan di Sumatra Barat juga menyebabkan tanah longsor di sejumlah titik, seperti di Nagari Koto Sani Kecamatan X Koto Singkarak. Tanah longsor yang disertai banjir bandang membuat permukiman warga dipenuhi material lumpur dan potongan kayu.

Di Kabupaten Limapuluh Kota, banjir dengan ketinggian air 80 cm hingga 1,5 meter menggenangi rumah-rumah warga di sekitar Sungai Batang Sinamar dan Batang Maek. Ketinggian air justru meningkat pada Ahad (4/11) seiring curah hujan yang masih tinggi. Banjir paling parah terjadi di Jorong Subarang Nagari Taram, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota.

Bencana banjir di Limapuluh Kota membuat sedikitnya 200 keluarga harus mengungsi ke tempat yang aman dari banjir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement