Ahad 04 Nov 2018 15:10 WIB

Operasi SAR Lion Air Diperpanjang 3 Hari

Tim SAR telah berhasil mengevakuasi 105 kantong jenazah

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah tim penyelam Dislambair Koarmada 1 TNI Angkatan Laut bersama petugas saat mengangkut turbin pesawat Lion air JT 610 di Perairan Tanjung Karawang, Sabtu (3/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah tim penyelam Dislambair Koarmada 1 TNI Angkatan Laut bersama petugas saat mengangkut turbin pesawat Lion air JT 610 di Perairan Tanjung Karawang, Sabtu (3/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Badan SAR Nasional (BASARNAS) menegaskan bahwa operasi SAR jatuhnya pesawat Lion Air register PK-LQP bernomor penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, diperpanjang selama 3 hari lagi.

"Setelah kami evaluasi dan koordinasi, serta masukan-masukan dari lapangan, operasi SAR kami perpanjang 3 hari," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi saat menggelar konferensi pers up date di Posko Terpadu JICT 2 Tanjung Priok, Ahad (4/11).

Ia berharap dengan penambahan waktu tersebut serta sinergitas dan soliditas seluruh tim gabungan yang terlibat dalam operasi SAR, operasi ini dapat segera diselesaikan.

Sementara itu hasil operasi sampai pada hari ke-7 ini, tim SAR telah berhasil mengevakuasi 105 kantong jenazah yang sudah diberi label oleh tim DVI.

"Jumlah ini saya pastikan akan bertambah karena tim SAR telah menemukan beberapa korban dalam beberapa kantong jenazah baik di kapal maupun di posko aju di Tanjung Pakis Karawang," lanjutnya.

Evakuasi Turbin Mesin Lion Air di Perairan Karawang

Selain korban, tim SAR khususnya para penyelam telah menemukan engine, 1 telah dievakuasi ke Posko Terpadu, satunya dalam kondisi tidak lengkap yang sudah dipastikan koorsinatnya. Untuk roda, 1 kondisi lengkap sudah dievakuasi ke Posko Terpadu, sedangkan 2 roda lainnya dalam kondisi tidak lengkap sudah diketahui posisinya. Sementara terkait badan pesawat, tim SAR masih belum menemukannya.

"Saya tegaskan, bahwa yang kami temukan dan kami evakuasi adalah bagian skin atau kulit-kulit pesawat cukup banyak di dasar laut. Ini berdasarkan data berupa gambar dan pencitraan dari ROV yang sampai saat telah menyapu area pencarian dengan radius 250 meter persegi," kata dia.

Sementara operasi pencarian pada hari ke 7 saat ini meliputi prioritas 1 untuk pencarian bawah laut yang terbagi dalam 2 sektor, yakni 1A dan 1B. Pada sektor 1A terdapat Kapal Baruna Jaya yang dilengkapi dengan peralatan Multi Beem Exho Sounder (MBES), Ping Locator, dan Remotly Operated Underwater Vehicle (ROV).

Spot atau titik-titik penyelaman sudah dibagi secara rinci dan detail oleh Basarnas ke spot atau titik-titik penyelaman. Area atau luasan penyelaman ini mencapai 2,7 kilo meter persegi. Sedangkan Prioritas 2, pencarian dilaksanakan di permukaan dengan melibatkan 40 kapal, masing-masing dari Basarnas, TNI-Polri, Kementerian Perhubungan, KPLP, KSOP, Bea Cukai, Bakamla, BPPT, KKP, Pertamina ditambah dari Potensi SAR lainnya, termasuk nelayan. Tim SAR juga mengerahkan 5 pesawat helikopter, dari Basarnas dan Polri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement