Ahad 04 Nov 2018 04:13 WIB

Jembatan yang Hanyut 500 Meter di Padang akan Dibangun Lagi

Kontraktor akan berupaya menarik badan jembatan yang hanyut.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
 Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno memberikan paparan saat silaturahim ke Kantor Republika, Jakarta, Kamis (16/2).
Foto: Republika/ Wihdan
Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno memberikan paparan saat silaturahim ke Kantor Republika, Jakarta, Kamis (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menjanjikan untuk tetap melanjutkan pembangunan jembatan di Kelurahan Baringin, Lubuk Kilangan, Kota Padang yang hanyut akibat banjir pada Jumat (2/11) sore. Jembatan beton yang belum rampung dibangun itu hanyut hingga 500 meter dan merusak jembatan gantung yang berada tepat di sampingnya.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno (IP) menyebutkan proyek jembatan tersebut akan kembali dilanjutkan dengan memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Padang. Proyek jembatan Rp 8 miliar tersebut akan dilanjutkan dengan memanfaatkan bagian jembatan yang masih utuh. 

Kontraktor, lanjutnya, akan berupaya menarik badan jembatan yang hanyut menuju tempat seharusnya. "Ini kerjaan Pemkot Padang dan target Desember 2018 kelar. Sedangkan jembatan gantung di sampingnya akan diperbaiki oleh PT Semen Padang," ujar Irwan usai meninjau kawasan Baringin yang terdampak banjir, Sabtu (3/11).

Komisaris Utama PT Semen Padang Khairul Jasmi menyebutkan akan menurunkan pekerja yang siap memperbaiki jembatan gantung. Jembatan gantung yang rusak akibat hantaman jembatan beton di sampingnya memang merupakan proyek bantuan PT Semen Padang untuk masyarakat Baringin. 

"Besok kami mulai perbaiki. Insya Allah kami siap perbaiki sampai rampung," kata mantan Pemimpin Redaksi Harian Singgalang tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat hari ini menurunkan tim untuk ikut membantu proses pembersihan rumah warga. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Rumainur menyebutkan warga yang sebelumnya mengungsi saat ini sudah kembali ke rumahnya masing-masing. 

Pekerjaan rumah yang tersisa adalah pembersihan rumah dari sisa lumpur dan penanganan rumah warga yang roboh. "Kondisi sudah normal, banyak sih sebagian masyarakat memang agak terganggu aktitivasnya karena bersihkan rumah dan sisa lumpur. Hari ini ada 20 personel per tim yang turun, tersebar di sejumlah titik. Plus personel dari organisasi lain," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement