REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang penyelam yang tergabung dalam tim pencarian korban pesawat Lion Air PK-LQP dilaporkan meninggal saat bertugas pada Jumat (2/11). Hal tersebut dikonfirmasi Leader Indonesia Rescue Diver Team Bayu Wardoyo. Ia mengatakan penyelam tersebut bernama Syahrul Anto.
"Iya benar (meninggal), dibawa sekitar pukul 21.30 WIB ke Dermaga JICT 1 pakai kapal Pertamina Victory. Karena fasilitas Victory lengkap. Kemarin daripada makan waktu kita pakai Victory ke JICT," ujar Bayu kepada wartawan di Jakarta Internaional Container Terminal (JICT) 2, Jakarta Utara, Sabtu (3/11).
Bayu mengatakan, Syahrul meninggal ketika menyelam. Akan tetapi, ia tidak mengetahui pasti penyebab Syahrul meninggal. Tim evakuasi masih perlu mendalami peristiwa tersebut.
"Posisinya yang saya tahu lagi menyelam, tetapi pastinya saya belum bisa kasih tau karena kita perlu investigasi," kata Bayu.
Ia menjelaskan, tim Indonesia Rescue Diver menyerahkan semua kepada Basarnas. Menurut dia, Basarnas mengurus semua proses dimulai dari Syahrul dibawa ke rumah sakit sampai ke kampung halamannya di Surabaya.
"Kita dibawah koordinasi ke Basarnas. Jadi yang mengurus semuanya ini Basarnas mulai dari dibawa ke RS Koja sampai ke kampung halamannya," tutur Bayu.
Ia menambahkan, sosok Syahrul dikenal sebagai orang yang senang menolong dan seorang penyerlam yang handal. Syahrul diketahui tinggal di Makassar. Ia juga menyebut, Syahrul juga terlibat dalam proses evakuasi pesawat Air Asia beberapa tahun lalu.
"Dia salah satu paling banyak angkat jenazah. Orangnya ringan tangan waktu di Basarnas Makassar. Merasa kehilangan banget karena dia salah satu relawan yang paling rajin membantu," ungkap Bayu.