REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Museum Bank Indonesia meresmikan renovasi sejumlah tata pamer baru yang dibuat khas milenial. Sejumlah objek pameran kini bersentuhan dengan teknologi kekinian. Satu ruangan baru juga dibuat khusus menggunakan bermacam kecanggihan.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan BI sangat menyadari pentingnya peran museum dalam pendidikan dan pembentukan karakter bangsa. BI menempatkan museum sebagai media komunikasi dalam setiap kebijakan yang telah dikeluarkan oleh BI.
Peresmian Tata Pamer Baru Museum Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (2/11). Ruangan klaster kebijakan BI yang baru dibuat menggunakan teknologi kekinian khas milenial.
"Beragam kebijakan BI dari masa ke masa divisualisasikan melalui tata pamer dengan menerapkan media teknologi yang interaktif sebagai sarana komunikasi, edukasi dan pembelajaran masyarakat," kata Mirza dalam peresmian tata pamer Museum Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (2/11).
Tata pamer baru tampak pada klaster kelembagaan dan kebijakan, dan klaster arsitektur gedung. Untuk klaster kelembagaan dan kebijakan, ruangan dibuat sangat interaktif dan memungkinkan pengunjung untuk melakukan beragam hal.
Perancang ruangan canggih ini, Yann Follain mengatakan konsep utamanya adalah memadukan teknologi yang umum saat ini dengan pemahaman terhadap kebijakan-kebijakan BI. Kebijakan seperti BI-7 Days Reverse Repo Rate, menjaga inflasi, teknologi pembayaran, hingga desain uang baru ditampilkan secara digital dan interaktif.
Peresmian Tata Pamer Baru Museum Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (2/11). Ruangan klaster kebijakan BI yang baru dibuat menggunakan teknologi kekinian khas milenial.
"Saat Anda masuk, Anda harus menggunakan visual anda, pendengaran, menggunakan semua indra untuk mendapatkan pemahaman lebih jauh," kata pria asal Prancis ini. Ruangan baru dibuat dengan percampuran dari teknologi 3D, video maping, layar digital sentuh, fotografi, koneksi internet tanpa batas hingga sensor pendeteksi gerakan tubuh.
Di dalam ruangan bahkan ada permainan yang bisa membuat pengunjung berlama-lama di sana. Perkembangan museum di dunia saat ini begitu pesat sejalan dengan ekspektasi masyarakat khususnya generasi milenial yang merupakan mayoritas pengunjung museum.
Mereka menginginkan museum yang adaptif terhadap perkembangan sosial dan teknologi. Yann mengatakan perlu satu tahun untuk membuat konsep hingga realisasi. Ada sekitar 20 orang yang terlibat termasuk konseptor, desainer grafis hingga tim dari BI.
Pengembangan tata pamer museum BI dilakukan pada klaster kelembagaan dan kebijakan periode 2004-2011 dan 2012-2016. Serta klaster arsitektur gedung merupakan wujud implementasi pilar I. Pengembangan tata pamer Museum BI pada kedua klaster tersebut diharapkan semakin memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memahami dan menginternalisasi kebijakan Bank Indonesia serta manfaatnya bagi masyarakat.
Untuk melihat tata pamer kedua klaster tersebut, masyarakat sudah dapat mengunjungi museum Bank Indonesia yang terletak di Jl. Pintu Besar Utara No.3 Jakarta Barat. Dengan jam operasional Selasa - Jumat pukul 08.00 - 15.30 WIB dan Sabtu - Minggu pukul 08.00 - 16.00 WIB. Tur dengan Pemanduan yakni pada Selasa - Minggu pukul 08:00, 10:00, dan 13:00 WIB.