Jumat 02 Nov 2018 08:45 WIB

Kembalinya Pangeran Ahmad bin Abdulaziz dan Kasus Khashoggi

Turki ungkap temuan biologis menunjukkan jenazah Khashoggi dibuang di kebun Konsulat.

Ilustrasi Jamal Khashoggi
Foto:

Kunjungan al-Mojeb tampaknya tidak banyak mengungkap teka-teki pembunuhan Khashoggi. "Yang ada, jaksa Saudi yang datang ke Istanbul justru telah mengunci kasusnya dan bukan memberi kejelasan tentang pembunuhan tersebut," tulis Abdulkadir Selvi, kolumnis Hurriyet Daily News, pada edisi Kamis (1/11)

Pada Kamis, Turki kembali mengulangi seruannya agar Saudi bersedia bekerja sama dalam menginvestigasi Khashoggi. Desakan ini disampaikan Menteri Kehakiman Abdulhamit Gul.

Gul menyatakan, kunjungan al-Mojeb selama tiga hari ke Turki gagal menjawab pertanyaan-pertanyaan para penyelidik Turki. Pertanyaan besar mereka, antara lain, lokasi jenazah Khashoggi dan dalang yang memerintahkan pembunuhannya.

Spekulasi kudeta

Sementara itu, laman Middle East Monitor edisi Rabu memuat pernyataan seorang pangeran Saudi yang kini hidup di pengasingan, Pangeran Khalid bin Farhan al-Saud. Ia memperkirakan, akan ada aksi kudeta untuk menggulingkan Raja Salman dan Putra Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman (MBS).

"Pada periode berikut, kita akan menyaksikan kudeta melawan Raja dan Putra Mahkota," ujarnya.

Sang Pangeran menyebutkan, pembunuh Khashoggi sebenarnya sudah diketahui. Namun, proses yang semua ini berjalan sesungguhnya hanya untuk menghalangi penudingan telunjuk secara langsung kepada pelakunya, yang tidak lain, katanya, adalah MBS.

Sebelumnya, informasi tiga sumber yang dikutip the New York Times menyebutkan bahwa satu-satunya adik seibu dan seayah Raja Salman, yaitu Pangeran Ahmad bin Abdulaziz, pulang dari Inggris ke Saudi, Selasa. Sang Pangeran tiba di Saudi sekitar pukul 01.30 waktu Saudi. Laman Aljazirah menyebutkan, kedatangannya disambut di Bandara Riyadh oleh keponakannya, MBS.

Media yang berkantor di London, Middle East Eye, menyebut kepulangan Pangeran Ahmad diperkirakan untuk merombak kepemimpinan di Saudi. "Sang Pangeran ini memainkan peran untuk membuat perubahan yang artinya ia sendiri yang memainkan peran penting dalam kesepakatan baru atau membantu memilih pengganti bagi MBS," ujar sang sumber.

Pangeran Ahmad selama ini tinggal di Inggris. Ia bersedia pulang ke Saudi setelah Inggris dan Amerika Serikat menjamin keamanannya. Aljazirah menyebutkan, sang Pangeran khawatir untuk pulang ke Saudi setelah terang-terangan menantang MBS dalam beberapa kesempatan. 

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement