Jumat 02 Nov 2018 04:31 WIB

Ubur-Ubur Kecoh Pencarian Korban Lion Air JT610

Basarnas kerahkan 10 tim penyisiran permukaan laut untuk cari korban Lion Air JT610.

Sejumlah tim SAT gabungan melakukan pencarian pesawat Lion Air JT-610 yang jauh di Perairan Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/11).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah tim SAT gabungan melakukan pencarian pesawat Lion Air JT-610 yang jauh di Perairan Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Tim gabungan melakukan penyisiran dalam pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 beregistrasi PK-LQP di permukaan perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/11). Pencarian beberapa kali terkecoh dengan ubur-ubur.

Antara mengikuti proses penyisiran di perairan Tanjung Karawang dengan menggunakan perahu karet mesin tersebut. Tim beberapa kali melihat dari permukaan laut sebuah benda mencurigakan yang diduga berkaitan dengan jatuhnya pesawat.

''Tetapi setelah didekati, benda yang mencurigakan itu ternyata ubur-ubur,'' sebut laporan Antara.

Kejadian temuan benda mencurigakan yang berkaitan dengan pesawat Lion Air itu tidak sekali-dua kali. Itu sering dijumpai tim gabungan yang melakukan penyisiran di permukaan. 

Selanjutnya, petugas kembali melakukan penyisiran dan ada benda lain dari kejauhan yang mirip dengan benda mencurigakan. Tim yang menggunakan perahu karet mesin, sesekali melakukan zig-zag dan memutari setiap benda mencurigakan agar terlihat lebih jelas. 

Dalam proses pencarian di sekitar permukaan dengan menggunakan perahu karet mesin itu, tim gabungan dihadapkan dengan angin kencang dan teriknya panas matahari di wilayah perairan Tanjung Karawang. 

Humas SAR Bandung, Joshua Banjarnahor, mengatakan pada Kamis ini Basarnas mengerahkan 10 tim penyisiran permukaan laut untuk mencari korban hilang Pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610. "Pada hari keempat ini, personel Posko taktis Basarnas menurunkan 10 tim berperahu karet dalam dua rit dan standby di perahu lainnya," kata dia. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement