Kamis 01 Nov 2018 20:54 WIB

Jokowi: Teknologi Harus Dibarengi Standar Moralitas Tinggi

Rapat redaksi yang dulu tertata rapi, sekarang digantikan oleh peran medsos.

Joko Widodo
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG -- Presiden Joko Widodo mengatakan perubahan yang cepat terhadap penggunaan teknologi informasi saat ini harus dibarengi dengan standar moralitas yang semakin tinggi pula. Sebab, perkembangan teknologi informasi juga membawa tantangan baru dalam moralitas kemasyarakatan dan dunia. 

Kepala Negara mengatakan munculnya media tanpa redaksi membuat setiap warga bisa menjadi wartawan. Sebab, ada peristiwa dan informasi langsung dimunculkan di media sosial.

"Rapat redaksi yang dulu tertata rapi, sekarang digantikan oleh peran medsos. Benar tidaknya dan jempol atau like menjadi pemimpin redaksi sekarang ini. Semua bisa menginformasikan apapun," kata Jokowi saat membuka pameran Indonesia Science Expo (ISE) Tahun 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Convention BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (1/11).

Menghadapi fenomena ini, kata Jokowi, regulasi dan peraturan pemerintah tidak cukup menyelesaikan masalah. Sebab, tidak semua bisa dipagari oleh peraturan dan regulasi.

"Yang dibutuhkan sekarang adalah standar moralitas yang semakin tinggi berbarengan penggunaan teknologi itu. Teknologi yang disalahgunakan harus dihadang oleh teknologi lain yang dipandu oleh standar moralitas yang tinggi," tegas Presiden.

Kepala Negara juga mengatakan lembaga dan institusi yang bisa menghadapi dan relevan menghadapi tantangan teknologi informasi saat ini adalah lembaga penelitian. "Lembaga penelitian menempati peran sentral dalam kehidupan manusia beserta ekosistem kehidupannya.  Berperan sentral dalam melahirkan karya-karya riset yang unggul dan berperan sentral dalam menjawab setiap tantangan jaman yang ada," katanya.

Presiden juga kembali menegaskan bahwa dalam dunia yang berubah sangat cepat, yang menjadi kata kunci adalah kecepatan dalam memenangkan kompetisi. "Sekarang yang besar belum tentu mengalahkan yang kecil, yang kaya belum tentu mengalahkan yang miskin. Tetapi yang cepatlah yang pasti akan mengalahkan yang lambat," katanya.

Untuk itu, Presiden meminta semua elemen bangsa untuk segera berubah dan segera berbenah diri agar tidak kalah dalam kompetisi. "Kalau tidak kita bisa dipastikan kita akan tertinggal dibanding dari negara-negara lain di bangsa-bangsa lain," katanya.

Untuk itu, Jokowi kembali mengajak semua pihak untuk membangun ekosistem yang baik dan lembaga penelitian harus menjadi bagian dari ekosistem pembangunan nasional. Dalam menghadapi tantangan saat ini, lembaga penelitian dengan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi juga perlu kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, industri dan mitra Mitra strategis yang lainnya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement