Rabu 31 Oct 2018 20:00 WIB

Muhammadiyah Aid Dirikan Dua Sekolah di Myanmar

Muhammadiyah juga akan membangun balai latihan kerja untuk Rohingya.

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana barbershop darurat di kamp pengungsi Rohingya Balukhali, Bangladesh.
Foto: Altaf Qadri/AP
Suasana barbershop darurat di kamp pengungsi Rohingya Balukhali, Bangladesh.

REPUBLIKA.CO.ID, MYANMAR -- Muhammadiyah Aid melanjutkan misi kemanusiaan untuk Rohingya. Muhammadiyah Aid akan mendirikan dua sekolah di Myanmar.

Direncanakan dua sekolah berdiri khususnya di Mrauk - U Township,  Rakhine State, Myanmar. Sebagai wujud konkretnya, peletakan batu pertama dilakukan menandai pembangunan sekolah dasar untuk warga muslim Rohingya yang berlokasi di Mrauk – U Township (28/10).

Sejak setahun misi kemanusiaan Muhammadiyah Aid telah menginjakkan kaki di Cox Bazar, Bangladesh pada September 2017 untuk melakukan layanan kesehatan. Ratusan ribu pengungsi Rohingya sampai saat ini masih ada di sana di camp pengungsian.

Tahap pertama yang dilakukan saat itu adalah penanganan pengungsi Rohingnya di Bangladesh agar ketahanan kesehatannya membaik dengan memberikan asupan nutrisi dari bantuan makanan bagi para pengungsi.

Saat itu juga dilakukan inisiasi program buat warga muslim Rohingnya yang masih ada di Myanmar, baik yang ada di barak pengungsian maupun di desa-desa yang dihuni warga muslim Rohingnya.

“Berdasarkan penilaian melalui observasi dan bertemu langsung dengan warga Rohingnya di Myanmar Agustus lalu, maka dipilihlah program pemberdayaan yang ada di Rakhine State," ujar Bachtiar Dwi Kurniawan, dari Muhammadiyah Air dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (30/10).

Program yang dinisiasi tersebut untuk muslim Rohingnya, kata Bachtiar antara lain, pendidikan dengan mendirikan sekolah dasar, pelatihan guru, fasilitas sekolah, dan penyaluran school kits.

Di samping itu Muhammadiyah juga akan membangun balai latihan kerja yang ditempatkan di lokasi pengungsian warga muslim Rohingnya di sana.

“Dalam misi kemanusiaan ini, Muhammadiyah menggunakan payung Muhammadiyah Aid,” paparnya.

Bachatiar Muhammadiyah Aid akan membangun sarana air bersih, sanitasi, MCK, saluran air yang ada di kampung-kampung warga muslim Rohingnya yang masih dalam keadaan kumuh.

“Sebagai tindak lanjut misi kemanusiaan tahun lalu, Muhammadiyah aid juga akan membangun pasar inklusi, yang menjadi sarana rekonsiliasi konflik dan menghidupkan geliat ekonomi masyarakat akibat konflik sosial itu,” ucapnya.

Melalui langkah kemanusiaan ini program pendidikan, kesehatan, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan Muhammadiyah sebagai komitmen kemanusiaan.

“Hal ini merupakan bentuk kepedulian kepada saudara sesama muslim yakni warga muslim Rohingnya,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement