REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (TNBTS), John Kenedie menyatakan, Gunung Semeru sampai saat ini masih berstatus waspada level dua. Bahkan, beberapa kali sempat mengeluarkan awan panas yang jelas berbahaya bagi pendaki maupun masyarakat sekitar.
Laporan terakhir pada Selasa (30/10), Gunung Semeru mengalami letusan asap sebanyak dua kali. Letusan asap berwarna putih-kelabu ini sempat mencapai ketinggian sekitar 200 sampai 400 meter. Kemudian asap juga teramati condong ke arah barat sepanjang Selasa lalu.
"Awan panas yang sewaktu-waktu bisa terjadi, tiga hari kemarin telah mengeluarkan awan panas. Kalau hari ini (Rabu) belum dicek," ujar John saat dihubungi wartawan di Kota Malang, Rabu (31/10).
Karena situasi ini, pendakian hanya dibatasi hingga titik Kalimati. Masyarakat juga disarankan untuk tidak melakukan aktivitas empat kilometer dari puncak Mahameru. Sebab, dia melanjutkan, awan panas dari Puncak Mahameru sewaktu-waktu dapat terjadi.
Peringatan juga ditunjukkan TNBTS kepada masyarakat yang bermukim di dekat bantaran Sungai Besuk Bang, Kembar, Kobokan dan Besuk Sat. Warga sekitar diminta untuk selalu waspada terhadap bahaya banjir akibat hujan lebat dari puncak Semeru.