REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta menganggarkan Rp 1 miliar untuk dana bencana alam. Sebab, di sejumlah kecamatan yang ada, masuk dalam kategori rawan bencana. Adapun bencana yang kerap kali melanda wilayah ini, yakni longsor, angin ribut dan banjir.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi datangnya musim penghujan. Mengingat, saat musim penghujan ini, bencana alam kerap kali muncul. Karena itu, perlu diperhatikan sejak dini.
"Awal pekan kemarin, kami sudah mengumpulkan para camat, lurah dan kepala desa, untuk memaparkan potensial bencana di wilayah masing-masing," ujar Anne, kepada Republika.co.id, Selasa (30/10).
Pada anggaran perubahan 2018 ini, alokasi dana bencana dianggarkan Rp 200 juta. Lalu, pada APBD murni 2019, dianggarkan lagi Rp 1 miliar. Dengan begitu, total anggaran untuk antisipasi kejadian tak terduga, seperti bencana mencapai Rp 1,2 miliar.
"Selain bencana alam, wilayah kami juga rawan kebakaran," ujar Anne.
Sementara itu, Kasi Pertamanan dan Pemakaman Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Purwakarta, Hady Purnama, mengatakan, jajarannya secara intensif telah melakukan penjarangan pohon peneduh serta membersihkan drainase dan trotoar. Apalagi, memasuki musim penghujan. Kegiatan ini, lebih diintensifkan.
"Hal itu, untuk mengantisipasi terjadinya pohon tumbang di ruas jalan protokol, serta terjadinya banjir cileuncang akibat drainase tertutup sampah," ujar Hady.