Selasa 30 Oct 2018 20:23 WIB

PKS Kutuk Serangan yang Rusak RS Indonesia di Palestina

PKS kirim surat ke perwakilan PBB dan Dubes AS di Jakarta.

 RS Indonesia yang berada di Gaza rusak akibat serangan militer Israel.
Foto: Dok MER-C
RS Indonesia yang berada di Gaza rusak akibat serangan militer Israel.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Fraksi PKS DPR mengutuk serangan Israel ke Gaza, Palestina, yang juga mengakibatkan rusaknya rumah sakit yang dibangun dari donasi rakyat Indonesia, di Bayt Lahiya bagian utara Gaza. PKS akan mengirim surat ke perwakilan PBB dan Dubes AS di Jakarta.

Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengatakan, sekali lagi Israel menunjukkan kebiadabannya atas serangan yang menyasar permukiman warga, bahkan mengenai Rumah Sakit Indonesia di Utara Gaza. "Kita mengutuk keras dan meminta dunia internasional menghentikan tindakan brutal Israel ini," kata Jazuli dalam siaran persnya, Selasa (30/10).

Rumah Sakit Indonesia yang dibangun dari hasil donasi rakyat Indonesia tersebut, menurut Jazuli, bukan sekadar simbol solidaritas rakyat Indonesia. Lebih dari itu, RS itu bentuk riil posisi diplomasi Indonesia yang memihak Palestina.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri, kata dia, harus melakukan protes keras dan melakukan upaya untuk menghentikan agresi Israel ini. Ia meminta langkah efektif lembaga-lembaga internasional, seperti Dewan Keamanan PBB atau negara-negara superpower, untuk turut menghentikan tragedi kemanusiaan atas rakyat Palestina.

"Sampai kapan kita menyaksikan dan membiarkan tragedi kemanusiaan paling memilukan di dunia ini berlangsung di depan mata kita sendiri. Tidak adakah rasa kemanusiaan yang tersisa? Yang pasti kita umat manusia berutang menghadirkan kedamaian di bumi Palestina!" ujar Jazuli menegaskan.

Sebagai langkah konkret, kata Jazuli, Fraksi PKS DPR berkirim surat resmi kepada PBB melalui perwakilannya di Jakarta dan ke Dubes Amerika Serikat di Jakarta. Surat tersebut meminta dengan tegas agar keduanya menekan Israel untuk menghentikan agresi dan kekerasan di Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement