REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menyiapkan tim pemulihan psikologi atau trauma healing untuk menangani keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang Jawa Barat.
"Tim trauma healing disiapkan di Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk membantu keluarga korban," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Selasa (30/10).
Kombes Argo menyatakan Polda Metro Jaya mengikuti arahan Mabes Polri untuk menyiapkan tim psikologi membantu pemulihan psikologis keluarga korban. Argo mengatakan kemungkinan akan ada bantuan tim trauma healing dari relawan untuk bergabung dengan tim Polri.
Sebelumnya, pesawat tipe B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang, Bangka Belitung telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat bernumpang 189 orang dengan nomor registrasi PK-LQP itu dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E. Pesawat itu berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta diizinkan kembali ke Bandara Soekarno-Hatta atau melakukan "return to base" sebelum akhirnya hilang dari radar. Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Baca: Lion Air Jatuh Dipandang Pesimis Bisa Perbaiki Penerbangan