Selasa 30 Oct 2018 17:38 WIB

Basarnas: Sudah Ada 34 Kantong Jenazah

Basarnas berharap tubuh utama pesawat dan kotak hitam dapat segera ditemukan.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ratna Puspita
Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI M. Syaugi
Foto: Antara/Danu Haryadi
Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI M. Syaugi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan SAR Nasional M Syaugi mengatakan hingga Selasa (30/10) pukul 17.00 WIB sudah ada 34 kantong jenazah yang dibawa tim SAR dari tempat kecelakaan pesawat Lion Air JT 610. Dia mengatakan kantong jenazah itu banyak berupa potongan tubuh.

"Kemarin ada 24 kantong, kemudian tadi ada dua dan yang sekarang delapan kantong," kata Syaugi saat ditemui di posko evakuasi JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta.

Kantong-kantong itu langsung dibawa ke RS Polri untuk diidentifikasi. Pihak rumah sakit mengatakan untuk mengidentifikasi korban paling cepat butuh waktu sekitar empat sampai lima hari.

Syaugi mengatakan tim gabungan terus berupaya melakukan pencarian dan evakuasi korban. "Tim penyelam terus ada 24 jam di tengah laut, pencarian di permukaan laut, melalui udara dan menggunakan multibeam echo sounder sonar juga kami lakukan," kata dia.

Kepala Basarnas mengatakan tim gabungan tersebut telah bekerja keras untuk mengevakuasi korban. Tidak hanya itu pihaknya juga terbantu oleh nelayan-nelayan yang ikut membantu mencari korban. Ia berharap tubuh utama pesawat dan kotak hitam dapat segera ditemukan.

Dua jenazah

photo
Sebanyak 2 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 tiba di Rumah Sakit (RS) Polri, Selasa (30/10), Jakarta.

Dua kantong jenazah susulan tiba di Rumah Sakit (RS) Polri, Selasa (30/10), Jakarta. Dua kantong jenazah tersebut diantar dari Posko Basarnas Pelabuhan Tanjung Priok. 

Kedua kantong jenazah tersebut langsung dimasukkan ke dalam lemari pendingin ruang jenazah untuk dilakukan proses pendataan dan rekonsiliasi. Hal tersebut merupakan kabar terkini terkait kondisi proses pendataan kantong jenazah dan identifikasi korban RS Polri. 

Sebelumnya, pihak RS Polri telah berhasil mendapatkan data dan dokumen ante mortem keluarga korban sebanyak 185. Dari jumlah tersebut, terdapat 72 anggota keluarga yang telah diambil data sampel DNA-nya oleh Tim DVI. 

Hasil identifikasi jenazah rencananya akan diperbarui terus per-pukul 17.00 WIB oleh pihak RS Polri. Kepala RS Polri Musyafak mengimbau kepada seluruh keluarga korban yang belum menyerahkan data antemortem agar segera menghubungi Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri. 

Ia juga menyebut, bagi keluarga korban yang ingin mencari perkembangan informasi terkait identifikasi jenazah di RS Polri, maka RS Polri telah menyiapkan akomodasi berupa tempat inap di Hotel Ibis, Cawang, sejak Senin (29/10).

"Diimbau bagi keluarga korban yang belum mengumpulkan dokumen ante mortem, agar segera menemui Tim DVI," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement