REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Kesiapsiagaan dan Latihan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Didi Hamzar mengatakan sebanyak 847 orang dikerahkan dalam operasi pencarian pesawat Lion Air JT 610 yang hilang kontak dan jatuh ke laut. Personel yang dikerahkan berasal dari lintas lembaga/institusi.
"Alat utama unsur laut yang dilibatkan sebanyak 35 unit dan tiga unit unsur udara," kata Didi dalam jumpa pers di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Selasa (30/10).
Personel yang dikerahkan berasal dari Basarnas (201 orang), TNI Angkatan Darat (40 orang), TNI Angkatan Laut (456 orang), TNI Angkatan Udara (empat orang) dan Polri (58 orang). Kemudian, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kementerian Perhubungan (30 orang), Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan (18 orang) dan Palang Merah Indonesia (30 orang).
Perincian alat utama unsur laut yang dikerahkan yaitu delapan unit dari Basarnas, 12 unit dari TNI Angkatan Laut, enam unit dari KPLP Kementerian Perhubungan, tujuh unit dari Polri, satu unit dari Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan dan satu unit kapal Dominos.
"Pencarian juga didukung tiga unsur udara, yaitu helikopter HR-1519 dan HR-1301 dan pesawat CN-235," katanya.
Sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang dilaporkan hilang kontak pada Senin (29/10) pukul 06.33 WIB. Pesawat hilang kontak pada posisi koordinat 107,07 Bujur Timur dan 05,46 Lintang Selatan atau 34 mil laut dari Jakarta, 25 mil laut dari Tanjung Priok dan 11 mil laut dari Tanjung Karawang.