REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menantang pengetahuan ibu-ibu mengenai kondisi terbaru harga-harga kebutuhan pokok di pasar. "Jangan sampai nggak pernah ke pasar terus cerita mengenai harga beras," katanya Jokowi di depan peserta Kongres XX-2018 Wanita Katolik Republik Indonesia di Kemayoran Jakarta, Selasa (30/10).
Menurut dia, mereka yang ke pasar akan tahu perkembangan harga dari waktu ke waktu. Jokowi mengatakan ia sering keluar masuk pasar dan bertanya langsung pedagang.
Ia menyebutkan setiap pagi dirinya juga membaca laporan mengenai perkembangan harga-harga kebutuhan pokok di pasar. "Setiap pagi saya memantau harga, harga telur pagi ini berapa, beras berapa. Mungkin dengan ibu-ibu lebih tahu saya. Ibu-ibu kan enggak pernah ke pasar," kata Jokowi yang langsung dijawab ke pasar oleh ibu-ibu peserta kongres.
Dalam kesempatan itu Presiden mengatakan bahwa pemerintah berusaha mengendalikan harga kebutuhan pokok. "Inflasi biasanya 8-9 persen, sekarang inflasi di bawah 3,5 persen, artinya harga itu terkendali," katanya.
Presiden Jokowi mengaku sering keluar masuk pasar mencari informasi langsung dari pedagang. "Saya mendengarkan apa yang menjadi keluhan masyarakat, kalau kita bisa carikan solusi ya kita carikan. Tapi kalau yang sulit, misalnya barang impor, ya sulit, itu menyangkut pasar internasional," katanya.
Terkait harga kebutuhan pokok seperti cabai, presiden mengatakan harga harus diupayakan seimbang sehingga petani maupun pembeli tidak dirugikan. "Harga cabai kadang naik kadang turun, kalau turun sampai terendah yang teriak petani, ya bagaimana wong semua nanam cabai. Pas harga tinggi semua nanam cabai, begitu panen, harga anjlok," katanya.
Jokowi mengaku tidak gampang menjaga keseimbangan harga yang membuat petani senang dan masyarakat konsumen juga senang. "Saya ingin menjaga keseimbangan karena itu saya harus mencari informasi mengenai harga setiap pagi mana yang naik mana yang turun," katanya.