REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lianawati (43 tahun) berkali-kali terisak tak mampu menahan tangisnya begitu mengenang sang suami, Darwin Harianto (51), yang ikut menjadi korban pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Liana yang ditemui di rumahnya di Vila Mutiara Bogor, Mekarwangi, Kota Bogor, Jawa Barat, mencoba sekuat tenaga membagi kenangan sebelum sang suami berangkat menuju Pangkal Pinang.
"Terakhir kontak itu jam enam seperempat (05.45 WIB) sebelum pesawat take off, suami saya telepon, ngomongnya cuma titip pesan jaga anak-anak, 'Kamu wonder woman-nya papa.'," kata Liana yang tak kuasa menahan tangisnya, Selasa (30/10).
Ia menyebutkan, suaminya bekerja sebagai konsultan lingkungan bidang minyak dan gas. Keberangkatannya ke Pangkal Pinang untuk melakukan survei lapangan perkebunan sawit.
Suaminya kerap ke luar kota untuk keperluan pekerjan sebagai konsultan lingkungan khusus amdal. Darwin Harianto kerap bepergian ke sejumlah daerah.
Tiga pekan sebelumnya, Darwin baru kembali dari perjalanan dinasnya ke Sorong, Papua. Sekembali dari Papua, ia dijadwalkan mengecek kualitas lingkungan kebun sawit yang ada di Pangkal Pinang.
Awak KRI Kobra 867 Letnan Satu Fadhillah menunjukkan kartu identitas dari tas yang ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Laut Jawa, Senin (29/10)
"Suami saya berangkat dari rumah jam 02.00 WIB Senin, bersama dua teman staf laboratorium, ke kantornya dulu di Jakarta, jadi berangkat ke bandara itu dari kantornya," kata ibu dua orang anak ini.
Menurut Liana, setiap kali pergi dinas ke luar kota, suaminya selalu berpesan untuk menjaga anak-anak dengan baik, jangan sampai ada anak yang sakit selama dia pergi. Ia juga meminta Liana untuk kuat menjaga anak-anaknya.
"Suami saya ini walaupun orangnya keras, tapi sosok bapak yang penyayang, ringan tangan, suka membantu orang, tugasnya harus dikerjakannya sendiri," ujarnya.
Darwin Harianto bekerja sebagai tenaga ahli lingkungan di PT Almas Interconsultan, khusus di perkebunan sawit. Ia sudah delapan tahun bekerja sebagai konsultan.
Nama Darwin Harianto terdaftar dalam manifes penumpang Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, bersama 187 penumpang dan kru pesawat lainnya. Selain terdapat dalam daftar manifes penumpang Lion Air JT-610, SIM atas nama Darwin Harianto juga ditemukan oleh anggota SAR saat melakukan evakuasi puing pesawat di Tanjung Karawang.
Hingga kini, jenazah Darwin masih belum ditemukan, pihak keluarga, yakni istri korban dan kedua anaknya, Sekar dan Gibran, telah mendatangi Rumah Sakit Mabes Polri untuk pengambilan DNA.
Awak KRI Kobra 867 menunjukkan serpihan pesawat di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Laut Jawa, Senin (29/10).