Selasa 30 Oct 2018 03:36 WIB

Basarnas: Black Box JT 610 Masih dalam Pencarian

Tim SAR sudah melakukan pencarian melalui penyelaman.

Awak KRI Tenggiri 865 dan Kapal Tunda Pertamina menyusuri lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Laut Jawa, Senin (29/10)
Foto: Mahmud Muhyidin
Awak KRI Tenggiri 865 dan Kapal Tunda Pertamina menyusuri lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Laut Jawa, Senin (29/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Operasional dan Latihan Basarnas Birgadir Jenderal Marinir Bambang Suryo Aji menyanggah kabar penemuan black box Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang Jawa Barat, Senin (29/10) pagi. Ia menegaskan pencarian alat perekam data penerbangan dan data suara kokpit pesawat masih dalam pencarian.

"Belum, masih dalam pencarian," kata Suryo di kantor Basarnas Jakarta, Senin.

Brigjen Suryo mengetahui adanya informasi di media massa yang menyebutkan bahwa Basarnas telah menemukan posisi black box pesawat Lion Air JT 610 meski belum diangkat dari dasar laut.

"Ada di running text itu Basarnas telah menemukan posisi black box. Belum, salah itu," tegas Suryo.

Suryo juga mengatakan tim SAR sudah melakukan pencarian melalui penyelaman di koordinat tepat di mana Lion Air JT 610 melakukan kontak terakhir, namun proses pencarian tersebut tidak menemukan bangkai pesawat.

Dia menjelaskan lokasi puing pesawat dan lokasi kontak terakhir pesawat tidak menunjukkan tempat bangkai pesawat karena berbagai kemungkinan. "Last contact tidak tepat menunjukkan jatuhnya pesawat," kata Suryo.

Selain itu juga kemungkinan puing pesawat di permukaan yang terbawa ombak, dan kemungkinan perpindahan lokasi karena arus bawah laut menyebabkan belum ditemukannya lokasi bangkai pesawat.

Menurut dia, peralatan dan personel yang dikerahkan oleh pemerintah Indonesia untuk mencari korban dan puing pesawat saat ini sudah cukup. "Tinggal menunggu waktu saja sebetulnya," kata dia.

Pesawat Lion Air JT 610 jatuh ke laut, di Perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10) pagi. Pesawat tersebut sebelumnya lepas landas pada pukul 06.10 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta dengan rute Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

Namun, tidak lama setelah lepas landas, pesawat hilang kontak dan diperkirakan jatuh di Perairan Tanjung Karawang. Pesawat yang seharusnya tiba di Bandara Pangkal Pinang pada pukul 07.20 WIB mengangkut penumpang dan kru sebanyak 189 orang. Pesawat diduga tenggelam dengan kedalaman antara 30 hingga 40 meter.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement