Senin 29 Oct 2018 21:23 WIB

Basarnas Bagi Wilayah Operasi SAR

Dari sembilan kantong, tidak ada jenazah yang utuh.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Muhammad Hafil
Anggota Basarnas bersiaga di kawasan  pantai  Tanjung Pakis, Pakis Jaya, Karawang Jawa Barat, Senin (29/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Anggota Basarnas bersiaga di kawasan pantai Tanjung Pakis, Pakis Jaya, Karawang Jawa Barat, Senin (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) membagi dua wilayah prioritas operasi pencarian korban dan bangkai pesawat Lion Air JT 610 mulai besok, Selasa (30/10). Wilayah prioritas pertama untuk penyisiran bangkai kapal sedangkan wilayah priortias kedua untuk evakuasi kemungkinan korban dan serpihan pesawat terapung.

Direktur Operasional Brigjen Marinir Bambang Suryo mengatakan, pada wilayah prioritas pertama, Basarnas mengerahkan empat armada kapal. Yakni KRI Rigel, KN SAR Basudewa Jakarta, Kapal Baruna Jaya, serta Kapal Pertamina. Keempat kapal tersebut telah dilengkapi alat pendeteksi bangkai pesawat di dasar laut.

Sementara, khusus wilayah prioritas kedua, Basarnas akan mengerahkan 15 kapal serta tiga unit helikopter dalam penyisiran permukaan laut di kawasan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

“Fokus luas wilayah area pencarian mencapai 124,3197 mil laut. Operasi terus kita lakukan pada malam hari kecuali untuk penyelaman saya pending,” kata Bambang dalam Konferensi Pers di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta Pusat, Senin (29/10) malam.

Bambang menjelaskan, diduga kuat kebanyakan korban terjebak di dalam bangkai pesawat. Itu sebabnya korban yang ditemukan pada evakuasi hari pertama cukup minim. Hingga pukul 20.00 wib, Bambang mengatakan total sebanyak sembilan kantong jenazah sudah dikirim ke RS Polri Kamat Jati untuk dilakukan identifikasi. .

Namun, dari sembilan kantong tersebut, tidak ada jenazah yang utuh. Sembilan kantong itu berisi potongan-potongan tubuh korban yang ditemukan oleh Tim SAR. Oleh sebab itu, Basarnas terus berupaya untuk menemukan bangkai pesawat. Pembagian wilayah evakuasi menjadi dua diharapkan dapat memudahkan penemuan pesawat.

Ia menuturkan pada evakuasi hari pertama, tim penyelam telah menyelami laut tepat di titik koordinat hilang kontak terakhir Lion Air JT 610 hingga kedalaman 30-35 meter. Akan tetapi, tim tidak menemukan bangkai pesawat. Diprediksi, bangkai kapal terseret oleh ombak air laut atau titik koordinat terakhir pesawat yang kurang akurat.

“Besok pagi lengkap akan kita kerahkan semuanya. Kami berusaha secepat mungkin,” ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement