REPUBLIKA.CO.ID, CENGKARENG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemui keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang di crisis center Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (29/10). Berdasarkan pantauan, Jokowi tiba di crisis center Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 18:15 WIB usai melakukan kunjungan kerja dari Bali.
Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudi, setibanya di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jokowi langsung menerima laporan dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan/BASARNAS Muhammad Syaugi mengenai pencarian dan pertolongan korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di ruang tunggu utama bandara.
Usai mendengar laporan tersebut, Jokowi menuju Pusat Penanganan Krisis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan didampingi Menhub dan Kepala BNPP.
Menurut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa presiden seharusnya dapat langsung melakukan pendaratan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Namun, Jokowi meminta agar mendarat di Pangkalan TNI AU Bandara Halim Perdanakusuma lantaran mempertimbangkan trafik penerbangan komersial dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta yang kemungkinan besar akan terganggu.
"Bapak Presiden ketika di Bali ditawarkan untuk mendarat langsung di Cengkareng (bandara Soekarno-Hatta). Namun, beliau lebih memilih mendarat di Halim karena tidak mau mengganggu penerbangan di Cengkareng," ucap Pratikno.
Setelah tiba di crisis center Bandara Soekarno-Hatta, presiden langsung melakukan peninjauan penanganan. Di tempat ini, Presiden juga akan menemui keluarga korban yang telah berdatangan di bandara Soekarno-Hatta.