REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta anak muda lebih kritis terhadap perkembangan teknologi informasi di era digital. Selain kritis, anak muda juga menurutnya harus mengikuti dan mempelajari perkembangan teknologi ini, agar tidak sekedar menjadi pasar.
"Kalau anak muda terlambat mempelajari dan mengakomodasi perkembangan digital mereka bisa menjadi ekstrem dan mengarah terorisme. Mereka bisa menutup diri terhadap nilai-nilai baru," kata Soekarwo di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (29/10).
Pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini menuturkan, perkembangan digital adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Perkembangan ini, kata dia, terjadi hampir di semua aspek terutama ekonomi.
"Satu sisi kemajuan ini memberikan dampak positif, namun di pihak lain bisa menimbulkan dampak negatif seperti hoax. Untuk itu yang harus dilakukan saat ini adalah bagaimana mengubah hal negatif menjadi positif," ujar Pakde Karwo.
Berkembangnya berita hoax, lanjut Pakde Karwo, harus diantisipasi dengan baik. Ia mengusulkan media mainstream membantu edukasi terkait hoax. Caranya dengan menyediakan halaman yang mengulas apakah suatu berita tergolong hoax atau bukan.
"Ini sebagai rujukan terhadap kebenaran. Media mainstream jangan kalah dalam pertarungan karena hoax adalah bagian dari perilaku menyimpang sejak lama," katanya.