REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Calon wakil presiden RI nomor urut 02 Sandiaga Uno menegaskan tidak pernah melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye maupun deklarasi. Menurut Sandiaga, anak-anak memang tidak boleh ikut terlibat dalam kampanye.
Namun, Sandiaga mengaku kesulitan memastikan acara kegiatannya terbebas dari kehadiran anak-anak. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu beralasan, anak-anak yang hadir bukan untuk mobilisasi tetapi karena ikut orang tuanya yang hadir.
"Tidak boleh, anak-anak ini tidak boleh dilibatkan dan kami selalu kesulitan memastikan tidak ada anak-anak yang hadir dalam acara deklarasi. Karena ibu-ibunya bilang nggak bisa ditinggal," kata Sandiaga usai menghadiri deklarasi relawan di Depok, Jawa Barat, Ahad (28/10).
Menurut Sandiaga, sebagian relawannya dari kalangan menengah ke bawah itu mengaku tidak bisa menitipkan anaknya tersebut. Karena itu, lanjut Sandiaga, ia meminta pengertian pengawas pemilu (panwas) untuk memahami hal tersebut.
"Panwas juga harus melihat mereka membawa anak itu bukan karena keinginan membawa anak atau memobilisasi anak-anak. Tapi karena mereka tak mau meninggalkan anaknya di rumah," kata Sandiaga melanjutkan.
Terkait hal itu juga, Sandiaga mengungkap keinginannya membuat area bermain (play ground) untuk anak-anak di acara yang dihadiri pasangan nomor urut 02 tersebut selama kampanye. Dengan begitu, anak-anak yang ikut hadir tidak terlibat dengan aktivitas kampanye.
"Kami sebenarnya pengen ada seperti playground di sini. Kami mungkin buat playground untuk anak-anak jadi yang datang di sini, karena ini akan banyak sekali 170 hari ke depan, akan ada penitipan anak di sini atau penitipan anak di dekat-dekat sini," kata Sandiaga.