Ahad 28 Oct 2018 18:01 WIB

Masyarakat Diminta Waspadai Angin Kencang dan Puting Beliung

Peralihan musim tengah terjadi secara nasional.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Agung Sasongko
Cuaca angin kencang. (ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Cuaca angin kencang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat (Kapusdatin) BNPB Sutopo Purwo Nugroho meminta warga untuk mewaspadai terjadinya angin kencang dan puting beliung. Ini, dia mengatakan, mengingat peralihan musim yang tengah terjadi secara nasional.

"Daerah di Indonesia ini karena akhir Oktober mulai masuk masa transisi musim penghujan, nah saat itu sampe awal musim biasanya ditandai dengan fenomena angin kencang sama puting beliung sehingga perlu ditingkatkan kewaspadaannya," kata Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Ahad (28/10).

 

Imbauan Sutopo terkait perisitiwa angin puting beliung di Jakabaring Sport City pada Sabtu (27/10) kemarin. Angin terjadi setelah hujan yang turun sekitar pukul 14.30 WIB dan berlangsung selama kurang lebih dua jam. Sekitar jam 15.00 wib telah terjadi angin puting beliung di Perumahan Griya Sumsel Sejahtera RT 067.

 

Sutopo mengungkapkan, peristiwa tersebut mengakibatkan atap rumah beberapa warga hancur atau rusak. Dia melamjutkan, angin juga menyebabkan satu unit rumah warga roboh, empat rumah warga rusak berat serta 13 rumah warga rusak ringan.

 

Sutopo mengatakan, peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa. Kendati, dia melanjutkan, otoritas setempat tetap memberikan penanganan bagi warga yang terdampak. Dia mengungkapkan, Badan Penanggulangan Bencana Dawrah (BPBD) juga telah melakukan pendataan korban terdampak.

 

"BPBD juga telah memberikan bantuam biasanya berupa makanan dan warga juga telah bekerja bakti membersihkan material yang rusak," kata Sutopo.

 

Sutopo menjelaskan, jika melihat skala peristiwa puting beliung di Jakabaring Sport City tidak besar. Sebabnya, dia melanjutkan, lokasi terdampak juga tidak terlalu luas. Dia mengatakan, awam hanya terbentuk diatas kawasan yang terkena bencana.

 

Sutopo memastikan, tidak akan ada peristiwa susulan dari angin kencang tersebut. Dia mengatakan, mungkin karena awan colonimbus hanya ada diatas kawasan terdampak menyebabkan timbul hujan deras dan angin kencang di kawasan terdampak saja dan tidak meluas.

 

"Hanya saja karena lokasi di Jakabaring Sport City makanya juga merusak beberapa stasiun atau plafin dari LRT," katanya.

 

Namun  demikian, Sutopo belum bisa mengungkapkan nominal kerugian peristiwa tersebut. Namun, dia menagtakan, kerugian diperkirakan sedikit mengingat tidam terjadi dikawasan padat penduduk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement