Sabtu 27 Oct 2018 04:44 WIB

Wapres: GP Ansor dan PBNU Sesalkan Pembakaran Bendera

Jusuf Kalla mengimbau masyarakat tidak lagi memperbesar masalah pembakaran bendera.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Didi Purwadi
Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Panglima TNI Jenderal TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Sekretariat Negara Pratikno dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat menggelar pertemuan dengan sejumlah pimpinan organisasi masyarakat Islam di Jakarta, Jumat (26/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Panglima TNI Jenderal TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Sekretariat Negara Pratikno dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat menggelar pertemuan dengan sejumlah pimpinan organisasi masyarakat Islam di Jakarta, Jumat (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, menggelar pertemuan dengan pimpinan ormas-ormas Islam di kediaman dinas, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Dalam rapat tersebut, para pemimpin ormas Islam membuat pernyataan bersama terkait insiden pembakaran bendera berlafazkan tauhid di Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

"Setelah kita berbincang dan bermusyawarah hampir 2,5 jam, telah kita putuskan untuk membuat pernyataan bersama," ujar Jusuf Kalla, Jumat (26/10). Pertemuan digelar mulai pukul 19.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 22.30 WIB.

Ada lima poin kesepakatan yang tercantum dalam pernyataan bersama tersebut. Salah satunya yakni para pemimpin ormas Islam terutama GP Ansor dan NU menyesalkan kejadian pembakaran bendera berlafazkan tauhid oleh anggota Banser di Garut pada beberapa hari lalu.

''Pimpinan GP Ansor dan Nahdlatul Ulama menyesalkan peristiwa tersebut, dan telah memberikan sanksi atas perbuatan yang melampaui prosedur yang telah ditetapkan dan berharap tidak terulang kembali,'' kata Jusuf Kalla.

Terkait dengan proses hukumnya, para pimpinan ormas Islam sepakat untuk menyerahkan kepada Polri. Jusuf Kalla mengimbau kepada masyarakat agar menahan diri dan tidak lagi memperbesar masalah tersebut. ''Marilah kita bersama-sama menjaga kedamaian dan menjalin ukuwah islamiyah,'' ujarnya.

Rapat dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno; Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin; Kapolri Tito Karnavian, dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto. Pimpinan ormas Islam yang tampak hadir antara lain Ketua Umum MUI, Ma'ruf Amin; Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir; Ketua PB NU, Said Aqil; dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nazarudin Umar.

Selain itu, pimpinan ormas Islam lainnya yang tampak hadir yakni Ketua Syarikat Islam, Hamdan Zoelva; Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abas; Sekjen PB NU, Helmy Faishal; Wakil Ketua MUI, Zainut Tauhid; cendekiawan muslim Azzyumardi Azra, dan Dewan Penasihat Pimpinan Pusat Persatuan Islam Indonesia (Persis), Maman Abdurahman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement