Jumat 26 Oct 2018 17:34 WIB

Kementerian akan Buat Website Khusus Isu Perempuan dan Anak

Situs diharapkan menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nur Aini
Seorang perempuan mengendong anaknya di tenda perawatan pascagempa di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).
Foto: ANTARA/AHMAD SUBAIDI
Seorang perempuan mengendong anaknya di tenda perawatan pascagempa di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) tengah mengkaji pembuatan website atau situs online tersendiri. Nantinya, website itu diharapkan menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat dalam memahami isu perempuan dan anak.

Asisten Deputi Partisipasi Media KemenPPPA, Fatahillah menilai urgensi kehadiran situs itu dilandasi sejumlah hal. Pertama, media dianggap masih ada yang belum menerapkan kode etik jurnalistik dalam penulisan korban kekerasan atau pun pelecehan seksual. KemenPPPA khawatir dampaknya bisa menimbulkan trauma mendalam bagi korban.

"Bisa jadi selama diberitakan jadi trauma 10 tahun misalnya si korban. Harapan itu tidak terjadi dengan situs ini bisa menjembatani media dengan kami," katanya dalam diskusi fokus kelompok pada Kamis (25/10).

Kedua, belum adanya media yang secara rutin mengangkat isu perempuan dan anak. Selama ini, menurutnya isu tersebut tergerus oleh isu lainnya. Alhasil, isu perempuan dan anak malah tak mendapat ruang.

"Kalau ada media sendiri maka bisa kami publish isu-isu perempuan dan anak biar mendapat ruang," ujarnya.

Atas dasar itu, KemenPPPA mengembangkan situs berita sendiri. Isinya sebagai ruang diskusi dan penerbitan artikel. "Artikel muncul beri dukungan positif pada perempuan dan anak," ujarnya.

Sebenarnya, KemenPPPA ingin mengerjasamakan situs tersebut dengan media massa sebagai pengisi konten. Selain, tentunya diisi oleh pegawai KemenPPPA beserta komunitas masyarakat. Hanya saja, pengisi konten masih bersifat sukarela saja.

"Kami Ingin bikin media website dan dikerjasamakan dengan media massa biar ngisi disana. Bisa buat internal dan media," ujarnya.

Rencananya, situs tersebut akan memiliki lima kanal, yaitu beranda, blog, repositori, forum dan kegiatan. Di dalam blog, pengunjung situs bisa mengunggah tulisannya dengan kategori tema anak atau perempuan. Kemudian, di kanal repositori terdapat data dan rilis dari KemenPPPA.

Selanjutnya, kanal forum menjadi wadah diskusi bagi penggiat isu perempuan dan anak, khususnya membicarakan isu teraktual. Adapun, dalam kanal kegiatan isinya berupa informasi kegiatan terkait perempuan dan anak di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement