Jumat 26 Oct 2018 07:59 WIB

Zul Berencana Jadikan NTB Sebagai Daerah Industrial

Itu merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah komoditas NTB.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah.
Foto: Republika TV/Muhammad Nursyamsyi
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemuda Indonesia harus mampu mendesain Indonesia. Untuk dapat melakukan hal itu, pemuda Indonesia harus mampu mengunjungi masa depan terlebih dulu. Salah satu cara mengunjungi masa depan yakni dengan merasakan hidup di negara-negara maju.

Hal ini dikatakan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah saat menjadi narasumber dalam diskusi publik yang diinisiasi Fraksi PKS DPR di Gedung Nusantara 1 DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis, (25/10).

"Ketika kita mengirim orang daerah ke UI (Universitas Indonesia) mereka akan membentuk perkumpulan lokal. Namun, jika anak muda kita kirim keluar negeri, tidak lagi muncul saya orang Padang atau bukan, tetapi yang muncul adalah suatu kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, semangat itu bergemuruh di dada," ujar Zul dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Mataram.

Dia menyampaikan keseriusannya dalam mengirim mahasiswa NTB keluar negeri. Menurutnya, ke depan, pengiriman mahasiswa keluar negeri tidak hanya sekadar 1.000 mahasiswa, melainkan ratusan ribu mahasiswa. "Anak Bangsa Indonesia kita harus melakukan terbaik untuk negeri ini," lanjutnya.

Selain masalah pengiriman mahasiswa NTB ke luar negeri, Zul juga mengungkapkan rencananya menjadikan NTB sebagai daerah industrial. Hal itu merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah komoditas NTB, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja yang akan berimplikasi terjadap penurunan angka kemiskinan di NTB.

"Industrialisasi adalah upaya serius kita untuk meningkatkan nilai tambah komoditas kita. Jangan sampai NTB seperti anak ayam mati di lumbung padi. NTB Jadi lumbung pangan nasional, namun ketika musim kering petani kesulitan," ucap Zul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement