REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- 54 rumah di tujuh lingkungan rukun warga (RW) Desa/Kecamatan Sukatani, Purwakarta, tersapu angin ribut, pada Rabu petang (24/10) kemarin. Dari puluhan rumah itu, delapan di antaranya ambruk dan nyaris rata dengan tanah. Akibat kejadian angin ribut tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp 176 juta.
Uju (56 tahun) warga setempat, mengatakan, pada Rabu kemarin sekitar pukul 16.30 WIB, di kampungnya turun hujan deras. Setelah itu, disusul tiupan angin yang begituu kencang. Bahkan angin tersebut berputar-putar dan menyapu apa saja yang dilewatinya.
"Termasuk rumah kami, atapnya rusak akibat disapu angin ribut," ujar Uju, kepada Republika.co.id, Kamis (25/10).
Warga sempat berlarian ke luar rumah atas kejadian ini. Mereka takut tertimpa reruntuhan ataupun pohon yang tumbang tersapu angin. Kejadian angin ribut itu berlangsung sekitar lima menit.
Hari ini, lanjut Uju, warga yang rumahnya rusak tersapu angin harus membersihkan puing-puing reruntuhan. Termasuk rumah yang nyaris rata dengan tanah. Barang-barang berharga diungsikan terlebih dulu ke rumah sanak keluarga.
"Kami, sudah lapor ke desa," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sukatani Fariz Ridwan, membenarkan jika di wilayahnya ada kejadian angin ribut. Setelah melakukan inventarisasi data, ada 54 rumah warga yang tersebar di tujuh lingkungan RW dengan kondisi rusak. Kerusakannya bervariasi dari yang ringan hingga berat.
"Dari 54 rumah yang rusak itu, delapan di antaranya rusak berat dengan kondisi nyaris rata dengan tanah," ujar Fariz.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
"Kami sudah laporkan kejadian ini ke pihak terkait. Adapun rumah dengan kerusakan ringan, sudah diperbaiki dengan cara swadaya masyarakat," ujar Fariz.