Kamis 25 Oct 2018 19:17 WIB

Menhub: Bandara Samarinda akan Dikelola AP I

Bandara APT Pranoto Samarinda baru diresmikan Presiden Jokowi pada hari ini

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Peresmian Bandara Samarinda. Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko IWidodo tiba menggunakan pesawat kepresidenan di Bandara APT Pranoto di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (25/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Peresmian Bandara Samarinda. Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko IWidodo tiba menggunakan pesawat kepresidenan di Bandara APT Pranoto di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan dua bandara di Kalimantan Timur hari ini (25/10). Kedua bandara tersebut yaitu Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda dan Bandara Maratua di Kabupaten Berau.

Budi memastikan nantinya Bandara di Samarinda tersebut akan dikelola PT Angkasa Pura (AP) I (Persero). “Ke depan memang kami akan mengupayakan bandara ini dengan kerja sama pemanfaatan (KSP) antara pemerintah dengan AP I,” kata Budi di Samarinda, Kamis (25/10).

Budi memastikan Kementerian Perhubungan sudah menugaskan AP I untuk mengoperasikan bandara tersebut. Budi mengharapkan dengan dikerja samakan dengan AP I maka pengelolaannya akan lebih profesional dan tidak perlu melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dia menjelaskan sebelum nantinya resmi dikelola API, pengelolaan masih bekerja sama dengan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU). “Program-program UPBU sampai Desember 2018 kan. Sekarang sampai Desember kerja sama penuh, dengan AP I pada 1 Januari 2019,” jelas Budi.

Di sisi lain, Budi mengapresiasi pemerintah daerah Kalimantan Timur yang sebelumnya mengalokasikan sejumlah dana untuk membangun bandara tersebut. Budi mengatakan dengan APBN, saat ini bandara tersebut dikembangkan dengan memiliki landasan pacu sepanjang 2.250 meter sehingga pesawat dapat dilandasi semua jenis pesawat seperti Boeing 320, Airbus 230, Boing 737.

Sebelumnya, Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub M Pramintohadi Sukarno mengatakan Bandara APT Pranoto merupakan bandara pengganti Bandara Temindung yang sudah tidak bisa dikembangkan lagi. “Bandara Temindung memiliki landasan pacu terbatas dan berada di lokasi padat pemukiman sehingga keselamatan dan keamanan penerbangan sangat rawan. Selain itu juga selalu menjadi langganan banjir ketika musim hujan tiba,” jelas Pramintohadi.

Pramintohadi menjelaskan pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mulai membangun Bandara APT Pranoto pada 2011 dan pada 2013 terminal selesai dibangun. Pembangunannya sempat terhenti sebelum dilanjutkan kembali pada awal 2015 dengan menyelesaikan bangunan sisi udara secara bertahap.

Selanjutnya pada 2016 dilakukan penyerahan bandara tersebut dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub untuk dikembangkan dan dioperasikan. Awal beroperasi, Bandara APT Pranoto melayani rute penerbangan dan penumpang yang selama ini beroperasi di Bandara Temindung. Selain itu juga melayani penumpang dari Bandara Sepinggan Balikpapan karena 80 persen penumpang Sepinggan berasal dari sekitar Samarinda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement